REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--PSSI menegaskan bahwa keputusan menerapkan format kompetisi dua wilayah pada Liga Indonesia musim depam merupakan keputusan final. Kendati FIFA dan AFC memberi sejumlah saran dan nasihat soal kompetisi ideal, PSSI tetap yakin dua wilayah sebagai format terbaik bagi Indonesia. “Tidak ada perubahan soal for,at. FIFA dan AFC sendiri mendukung langkah kami untuk menerapkan sisitem dua wilayah pada liga musim depan,” ujar ketua Komite Kompetoisi PSSI, Sihar Sitorus ketika dihubungi Rabu (7/9).
Liga Indonesia sendiri rencananya akan diikuti sekitar 32 tim yang akan mulai berkompetisi pada 8 Oktober 2011. PSSI sendiri pada pekan ketiga bulan September akan menetapkan batas akhir bagi klub untuk mendaftarkan klub beserta seluruh official. Dalam jangka waktu itu, klub diperkenankan untuk melakukan aktivitas transfer pemain dan pelatih. “Selepas minggu ketiga September, kami sudah akan menerima daftar resmi klub,”
Seusai penutupan registrasi, PSSI akan kedatangan delegasi AFC yang akan melakukan inspeksi. Inspeksi federasi sepak bola Asia ini menyangkut kelaikan stadion yang akan menjadi markas bertanding klub. “Rencananya inspeksi mulai dilakukan pada 26 Oktober,”
Setelah segala prose itu dilalui, barulah badan yang mengelola liga mulai merancang zona kompetisi yang akan dibagi dalam zona wilayah. PSSI nantinya akan meniru persisi format zona wilayah liga yang telah lama ditinggalkan yakni zona Timur dan Barat.
Sihar mengatakan, walau format usang namun hal itu tetap menjadi solusi yang paling ideal mengingat kondisi sepak bola Indonesia yang kini sudah tidak menggunakan APBD. Untuk menekan risiko klub merugi serta bangkrut, maka format dua wilayah diberlakukan. “Ini adalah suatu yang realistis dan perwakilan FIFA dan AFC mengerti tentang itu,” katanya.
Namun segala alasan yang dikemukakan oleh anggota Komite Eksekutif seperti terbentur kenyataan yang berbanding terbalik. Format dua wilayah malah jadi ajang untuk memberi tiket cuma-cuma pada sejumlah klub gurem yang notabene dekat dengan para pengurus teras PSSi, contohnya Produta yang dimiliki Sihar sendiri.
Walau begitu Sihar mengaku bahwa format dua wilayah hanya akan berkangsung dalam satu musim. “Musim depan sistem akan kembali memakai satu wilayah,” ujarnya
Tak pelak kenyataan ini seperti tiket lotre bagi sejumlah klub gurem yang sepanjang sejarah hanya berkutat di kompetisi level terbawah. Mereka berkesempatan beradu peluh dengan tim yang memiliki latarbelakang sejarah dan pendukung fanatic dalam kompetisi Liga Indonesia yang memakai format wilayah Barat dan Timur.