REPUBLIKA.CO.ID, MADRID--Hasil survei bersama Kementerian Kehakiman, Kementerian Tenaga Kerja dan Imigrasi, dan Kementerian Dalam Negeri Spanyol menyebutkan Muslim yang berdomisili di Spanyol tidak mengalami penolakan seperti yang terjadi di negara-negara Eropa lain atau Amerika Serikat. Muslim Spanyol, menurut survey, mengaku puas dengan kehidupan keberagaman di negara itu.
Seperti dikutip, Euronewsweekly.com, Kamis (8/9), 2.000 Muslim yang menjadi responden memberikan kepercayaan terhadap LSM, dengan tingkat kepercayaan sekitar 7.2 poin (skala 1-10). Tingkat kepercayaan serupa juga diutarakan Muslim terhadap Raja Spanyol. Terhadap pemimpin Muslim, mereka memberi poin 6.2, sistem hukum 6.4, dan polisi 6.1. Mereka memberikan penilaian kepada Uni Eropa dengan skor 6 poin, Liga Arab 5.8 poin, pemimpin Arab 5.7 poin, PBB 5,5 poin, dan Al-Qaeda 1,1 poin.
Sementara, 83 persen Muslim mempertimbangkan untuk beradaptasi dengan kehidupan dan tradisi Spanyol. Mereka, sekitar 74 persen, mengatakan masyarakat Spanyol terbuka terhadap imigran, dan 67 persen dari Muslim merasa seperti berada di negara sendiri.
Menurut Survei, 86 persen Muslim sepakat tidak memiliki masalah dalam mempraktekkan agama mereka di Spanyol. Mereka juga sepakat, sekitar 92 persen, bahwa kekerasan bukanlah cara yang terbaik membela keyakinan sebuah agama.
Muslim Spanyol juga menyatakan tidak ada agama yang superior antara satu dengan yang lain. Hal itu diklaim dari hasil survei yang mengatakan 82 persen dari mereka tidak percaya satu agama lebih superior ketimbang agama lain, dan 80 persen Muslim Spanyol percaya masyarakat yang beragama sejajar dengan mereka yang atheis.