Jumat 07 Oct 2011 13:29 WIB

Masih Aman, Cadangan Devisa Negara

Rep: M Ikhsan Shiddieqy/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Cadangan devisa Indonesia yang kini berada di atas 100 miliar dolar AS masih dalam kondisi mencukupi. Devisa sebanyak itu membuat kondisi perekonomian di dalam negeri masih kuat, sehingga belum ada yang perlu dikhawatirkan.

Kondisi itu disampaikan Menko Perekonomian Hatta Rajasa menanggapi cadangan devisa yang mulai turun. "Saya kira bisa dimanajemen, BI (Bank Indonesia) memanajemen dengan cukup baik," kata Hatta di Kemenko Perekonomian, Jumat (7/10).

 

Menurut dia, BI sudah memperhitungkan semua hal yang berkaitan dengan menjaga stabilitas rupiah kita dan menjaga Surat Utang Negara (SUN). Oleh karenanya, Hatta belum melihat adanya sesuatu yang dikhawatirkan dari cadangan devisa.

 

"Jadi saya tidak usah masuk ke wilayah itu. Ini kan sudah sepenuhnya kewenangan BI, tapi saya sebagai Menko melihat apa yang dilakukan BI cukup prudent dan baik. Kita punya devisa yang cukup kuat,"ujar Hatta.

 

Dia enggan mengomentari penggunaan devisa itu karena merupakan wilayah BI. "Apa yang dilakukan BI, tentu sesuai dengan planning dan dalam kerangka apa yang menjadi mengantisipasi apa yang terjadi sekarang ini jadi saya melihat cukup baik," katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement