Kamis 20 Oct 2011 21:10 WIB

Warga Libya Rayakan Kematian Qaddafi

Jenazah Moammar Qaddafi
Foto: Al Jazeera
Jenazah Moammar Qaddafi

REPUBLIKA.CO.ID, SIRTE, LIBYA - Pasukan penguasa baru dikabarkan menangkap Moammar Qaddafi pada Kamis (20/10) saat mereka merebut Sirte, kampung halaman dan kubu terakhir perlawanan dari pengikut orang kuat itu, menjadikan pemberontakan tujuh bulan mereka berakhir dengan kemenangan.

Perayaan meledak di kota seluruh Libya saat berita menyebar bahwa pemimpin itu, yang menguasai negara tersebut 42 tahun dengan keras, akhirnya ditawan. "Ia tertangkap," kata komandan Mohamed Leith kepada kantor berita Prancis AFP.

"Ia luka parah, tapi masih bernapas," kata Leith, dengan menambahkan bahwa ia melihat Qaddafi, mengenakan seragam kaki dan surban.

Televisi Libya saluran Libya lil Ahrar menayangkan berita sama, tapi laman televisi pendukung Qaddafi bersikukuh bahwa orang kuat itu masih bebas dan belum ada pemastian mandiri atas penangkapan tersebut.

"Berita itu penangkapan atau kematian saudara pemimpin, Moammar Qaddafi, tersebut tidak berdasar dan dijual antek NATO," kata televisi Al-Libiya, "Qaddafi sehat walafiat."

Ali Errishi, menteri imigrasi masa Gaddafi sebelum membelot ke pemberontak, menyatakan percaya orang kuat itu tertangkap. "Itu akhir penderitaan panjang rakyat Libya," katanya kepada saluran berita Al-Jazeera.

Pasukan NTC (Dewan Peralihan Negara), yang berperang dalam tujuh bulan berdarah dan menumbangkan orang kuat itu dengan korban 25.000 jiwa, bersorak saat mendengar berita penangkapannya.

Truk pikep menggemakan musik patriotik menjelajahi jalanan Sirte, dengan penumpangnya mengacungkan jari membentuk V sebagai lambang kemenangan dan meneriakkan 'Allahu Akbar' (Tuhan Maha Besar). Banyak truk pikep memainkan lagu kebangsaan baru dan lagu revolusioner lain.

Perdana Menteri Belanda Mark Rutte, yang negaranya ikut dalam serangan udara pimpinan NATO di Libya, memastikan Qaddafi ditahan. "Pembantu saya baru saja memberitahu bahwa Qaddafi tertangkap," katanya.

Qaddafi dicari Mahkamah Kejahatan Antarbangsa untuk kejahatan terhadap kemanusiaan oleh pemimpin Libya dan dinyatakan akan diadili di negaranya. Presiden Rusia Dmitry Medvedev mengatakan, "Nasib Gaddafi harus diputuskan oleh rakyat Libya."

Penangkapannya terjadi saat pasukan penguasa baru merebut kubu terakhir pengikutnya di Sirte, yang mengakhiri pengepungan dua bulan. Pemberontak masuk dari timur dan barat, mengalahkan perlawanan terakhir di lingkungan permukiman Nomor Dua kota itu, tempat pendukung setianya bertahan.

Menteri Pertahanan Qaddafi, Abu Bakr Yunis, tewas dalam pertempuran terakhir itu, kata petugas kesehatan. Jasadnya dikenali di rumah sakit lapangan, tempat ia dibawa dengan truk pikep pada Kamis, kata dokter Abdu Rauf kepada AFP.

sumber : Antara/AFP
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement