Laporan seputar keadaan terakhir Muammar Qaddafi tetap keruh. Sejumlah sumber menyatakan dia tewas diberondong saat melarikan diri. Namun beberapa saksi mata menyatakan, Qaddafi masih hidup, bahkan bisa berjalan kendati berlumuran darah, saat ditangkap.
REPUBLIKA.CO.ID, SIRTE - Muammar Qaddafi mulai diburu usai shalat Subuh, sesaat setelah Sirte katuh ke tangan pemberontak. Saksi mata menyatakan, konvoi 15 truk, dimana Qaddafi berada, diberondong pesawat NATO. 50 orang tewas, namun Qaddafi dan segelintir anak buahnya lolos dari kematian dan bersembunyi di dua pipa drainase.
Pejuang NTC terus mengejar.
"Pada awalnya kami menembaki mereka dengan senjata anti-pesawat, tapi tak ada gunanya," kata Salem Bakeer, anggota unit pejuang NTC. "Kemudian kami berlari."
Salah satu anggota pasukan Qaddafi, katanya, keluar melambaikan senapan ke udara dan berteriak menyerah. "Namun begitu dia melihat wajah saya dia mulai menembak lagi," katanya kepada kantor berita Reuters.
Tiba-tiba, tembakan terhenti. "Dia teriak 'tuanku ada di sini! tuanku ada di sini! Dia terluka!," kata Bakeer. "Kami masuk dan keluar membawa Qaddafi."
Tubuh Qaddafi yang bersimbah darah, kemudian diangkat ke mobil. Ia, kata Bakker, terluka di punggung dan kaki.
Saksi lain menyatakan, Qaddafi ditembak pengawalnya sendiri. "Salah satu penjaga Muammar QGaddafi menembaknya di dada," kata Omran Jouma Shawan, saksi mata lainnya.
Rekaman amatir yang di-upload di YouTube tampaknya untuk menguatkan klaim bahwa Qaddafi ditangkap hidup-hidup.
Dalam video tersebut, Qaddafi yang bersimbah darah terlihat disangga oleh dua pejuang NTC, yang lain menghibur dengan teriakan "Allahu Akbar!"