REPUBLIKA.CO.ID,SOLO - Laga lawan tuan rumah Qatar menjadi pertaruhan terakhir bagi Wim Rijsbergen selaku pelatih timnas senior Indonesia. Jika membawa pulang kekalahan dari Qatar, Rijsbergen kemungkinan besar akan langsung dipecat karena gagal menghantarkan Indonesia ke Piala Dunia 2014.
Ditanya soal kemungkinan pemecatan tersebut, Rijsbergen mengaku tidak terlalu mengkhawatirkannya. ''Saya tidak peduli dengan hal tersebut. Saya melatih timnas tidak dalam tekanan,'' katanya.
Indonesia kini menempati posisi juru kunci Grup E setelah gagal meraih satu poin pun dari tiga laga terakhir. Jika kalah dari Qatar, peluang Indonesia dipastikan tertutup. Iran saat ini memimpin grup dengan tujuh angka, sementara Qatar menyusul di posisi kedua dengan selisih dua angka. Bahrain berada di posisi ketiga dengan empat poin.
Meski tidak takut dipecat, Rijsbergen secara tidak langsung menyarankan Indonesia sebaiknya mempertahankan dirinya jika sepak bola nasional ingin maju. ''Jika ingin memajukan timnya, Indonesia harus sesuai program seperti ini," kata Rijsbergen.
Pelatih berdarah Belanda itu pun berambisi membawa timnas Indonesia seperti Barcelona. Latihan memang akan mengarah ke gaya tiki taka ala Barcelona. Permainan 'ball position' dan pergerakan pemain tanpa bola diperagakan.
"Materi bola sentuhan satu dua kali oleh pemain diperagakan itu mengarah permainan Barcelona," katanya.