REPUBLIKA.CO.ID, DETROIT -- Polisi di pinggiran kota Detroit keliru menangkap seorang muslim yang menjadi kepala pusat budaya Arab-Amerika. Sang tokoh masuk tahanan untuk semalam.
Ali Hammoud dikira orang yang sama dengan yang dituduh terlibat konspirasu menyalurkan uang kepada kelompok Hizbullah melalui penjualan barang-barang curian dan palsu.
Pengacara Hammoud, Majed Moughni mengatakan kliennya berada dalam tahanan kepolisian Dearborn yang ingin mengidentifikasi dan menyelidiki identitas Hammoud. "Polisi menyatakan memiliki surat perintah untuk menangkapnya. Dia ditangkap usai kembali dari makan malam, pertemuan keluarga." Tetapi polisi menangkap Hammoud yang salah.
Seorang pria dengan nama yang sama didakwa bersama 18 orang lainnya di Detroit dalam sebuah konspirasi yang melibatkan penjual rokok ilegal, viagra palsu dan barang curian untuk mendukung Hizbullah, yang disebut AS sebagai teroris. Hingga kini Hammoud yang dicari-cari masih belum ditemukan.
Sementara Hammoud yang ditangkap kemarin adalah Presiden Bint Jebail Cultural Center di Dearborn, pinggiran kota Detroit yang menjadi salah satu populasi muslim terbesar di negara bagian tersebut. Organisasi yang sama pernah menyelenggarakan upacara bagi warga baru AS dan berpidato dihadapan pejabat pemerintah terkemuka, termasuk didepan Direktur CIA, Leon Panetta pada 2009.
Kepolisian Dearborn tidak segara mengeluarkan pernyataan. Hammoud tidak ingin mengomentari kesalahan penangkapan atas dirinya. "Dia sangan disukai dan populer. Orang-orang marah. Jika ini bisa dialami oleh tokoh masyarakat, ini bisa terjadi pada siapa saja," kata Moughni.