Jumat 18 Nov 2011 09:04 WIB

Suriah Terus Lakukan Aksi Berdarah Redam Pemrotes, Giliran Satu Desa Dibom

Massa demonstran membakar foto Presiden Suriah, Bashar Assad, di depan kantor pusat Liga Arab, Kairo, Sabtu (12/11)
Foto: AP/Amr Nabil
Massa demonstran membakar foto Presiden Suriah, Bashar Assad, di depan kantor pusat Liga Arab, Kairo, Sabtu (12/11)

REPUBLIKA.CO.ID, AMMAN - Tentara Suriah mengebom dua desa di bagian utara negeri tersebut Kamis (17/11), setelah muncul serangan oleh tentara pembelot terhadap pasukan yang setia kepada Presiden Bashar al-Assad, kata beberapa pegiat setempat, dalam peningkatan aksi militer guna memadamkan protes dan perlawanan bersenjata.

Delapan warga desa cedera ketika bom tank dan mortir berjatuhan selama tiga jam di Desa Tal Minnij dan Maarshamsheh dan pertanian di sekitarnya, kata beberapa pegiat, lapor Reuters.

Tentara pembelot sebelumnya menyerang satu bangunan yang menampung pasukan keamanan di dekat barak tentara di daerah Wadi ad-Deif di ujung kota Maarat an-Numaan, 290 kilometer di sebelah utara ibu kota Suriah, Damaskus, kata mereka.

Pada Kamis, tentara yang memberontak juga menyerang beberapa kantor partai yang berkuasa di Suriah, Baath.

Serangan granat berpeluncur roket di provinsi Idlib di bagian barat-laut Suriah, dekat Turki, terjadi saat pasukan pemerintah menewaskan delapan orang, termasuk dua anak kecil, kendati Liga Arab mengeluarkan ultimatum bahwa Suriah harus menghentikan pertumpahan darah atau menghadapi resiko sanksi.

Tapi kantor berita resmi Suriah, Sana, membantah adanya serangan tersebut dan menyatakan itu adalah "keterangan yang salah oleh media".

Saat ini, tentara Suriah kebanyakan telah menggunakan senapan mesin berat dan senjata anti-pesawat, yang melibatkan senjata darat, terhadap kota besar dan kecil guna berusaha memadamkan delapan bulan aksi perlawanan terhadap kekuasaan Bahar.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement