REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA - Kubu Persiwa Wamena yang memilih bermain di Liga Super Indonesia (LSI) mengaku tak takut dengan ancaman sanksi dari PSSI yang akan menghukum klub karena tidak mengikuti Liga Prima Indonesia (LPI).
Sekretaris Umum Persiwa Wamena, Agus Santoso kepada pers di Jayapura, Ahad (27/11), mengatakan pihaknya tak pernah takut ancaman hukuman yang akan diberikan PSSI nantinya, karena menilai LSI yang mereka ikuti lebih profesional.
"Kami tidak takut dengan ancaman PSSI. Kami tetap pada komitmen kami sejak awal yakni ikut LSI seperti empat tim Papua lainnya, Persipura, Persidafon, dan Persiram Raja Ampat," katanya.
Menurut Agus Santoso, alasan yang membuat Persiwa akhirnya bertekad bulat lebih memilih LSI, dikarenakan sejumlah keputusan PSSI yang mereka nilai melanggar aturan dan statuta yang berlaku di dalam organisasi sepak bola tertinggi Indonesia.
"Salah satunya adalah penambahan enam klub peserta kompetisi. Awalnya kan hanya 18 klub, namun tiba-tiba menjadi 24 klub. Yang enam klub ini datang darimana dan atas dasar apa," ujarnya bertanya.
Agus Santoso menuturkan, kalaupun PSSI memberikan alasan terkait hal yang ditanyakan itu, jawaban mereka justru tidak tepat dan terkesan hanya dibuat-buat.
"Selain itu kami juga tidak setuju dengan keputusan PSSI menonaktifkan PT Liga Indonesia yang mengelolah kompetisi LSI. Ini terkesan sewenang-wenang. Padahal LSI diakui AFC. Ini juga yang paling sulit diterima," ucapnya.
Dia menilai, jika memang PSSI punya niat baik dan bijaksana, harusnya mereka memanggil semua perwakilan klub yang ada untuk mebicarakan masalah ini dan mencari jalan keluarnya. Bukan sebaliknya mengancam dengan akan memberikan hukuman pada klub yang tidak ikut kompetisi LPI.
"Harusnya PSSI memanggil semua pengurus klub untuk bersama dan menanyakan mencari penyelesaiannya, bukan main ancam seperti ini. Jelas tak professional," keluh Agus Santoso.