REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER - Manajer Manchester United, Sir Alex Ferguson, akan menggunakan pertandingan Piala Liga pada Rabu sebagai proyeksi tim masa depan, meski United gagal menang dalam dua pertandingan terakhir.
United masih harus bekerja keras untuk meloloskan diri dari fase grup Liga Champions, dan masih harus mengejar poin di Liga Inggris setelah mereka gagal mengalahkan Benfica dan Newcastle United pekan lalu.
Ferguson berniat mengistirahatkan beberapa pemain kuncinya, dan memberi kepercayaan pada pemain-pemain mudanya untuk membawa United melaju ke semifinal Piala Liga.
Pemain-pemain seperti Wayne Rooney, Javier Hernandez, dan Nani - yang bermain saat United ditahan imbang 1-1 oleh Newcastle United pada akhir pekan - kelihatannya akan disimpan agar mereka bugar ketika United melawat ke markas Aston Villa pada Sabtu.
Pemain Prancis, Paul Pogba, kemungkinan besar akan mendapatkan debutnya di sektor tengah tim senior, bersama rekannya, Ravel Morrison.
Bek Inggris, Chris Smalling, yang telah pulih dari cedera patah tulang, akan menjadi salah satu dari beberapa pemain senior yang akan dimainkan, sementara pemain yang jarang mendapat tempat di tim inti seperti Mame Biram Diouf dan Federico Macheda juga berkesempatan untuk tampil.
"Akan terjadi perubahan menyeluruh," kata Ferguson. "Chris Smalling telah kembali dan saya dapat memainkannya. Ia masih muda, dan ini akan menjadi pasukan muda (yang bermain) saat melawan Palace," katanya lagi.
"Area yang bermasalah hanyalah pada gelandang tengah. Kemungkinan saya akan memainkan Pogba di sana, namun kita lihat dan tunggu saja. Saya memiliki pemain-pemain dalam jumlah yang cukup untuk dipilih, itu sudah pasti," bebernya.
Terakhir kali United menjuarai Piala Liga adalah pada 2010, ketika mereka mengalahkan Aston Villa di Wembley. Ferguson telah beberapa kali mengatakan kalau ia berniat membawa timnya meraih prestasi di kompetisi ini, meskipun Piala Liga berada pada prioritas terakhir United di bawah Liga Champions, Liga Inggris, dan Piala FA.
"Saya pikir Piala Liga telah berubah menjadi turnamen yang cukup bagus," tambahnya. "Klub-klub seperti United dapat memperkenalkan pemain-pemain muda dan siapapun yang tidak bermain reguler di tim utama, dan (kompetisi) ini telah cukup bagus bagi kami pada beberapa tahun terakhir," paparnya.
"Kami memenangi dua final di Wembley dengan pemain-pemain muda, yang cukup bagus, dan saya pikir ini akan
menjadi turnamen yang penting bagi kami terkait urusan memberikan perkenalan pada pemain-pemain muda terhadap
kemenangan dan memiliki pemahaman terhadap proses yang mereka lakukan."
Palace, yang sekarang berada pada posisi kesepuluh klasemen divisi satu, telah mengalahkan lawan dari Liga Inggris pada musim ini, saat mereka menundukkan Wigan Athletic.
Meskipun banyak pihak memfavoritkan Palace akan terdegradasi ke divisi dua, pasukan Dougie Freedman telah membuktikan kalau mereka merupakan tim kejutan di divisi satu, dan meski mereka masih berada di papan tengah, Palace hanya tertinggal satu poin dari tim-tim penghuni zona play off.
Kendala keuangan telah memaksa Freedman untuk mengandalkan pemain muda, di mana penyerang Wilfried Zaha dan bek Nathaniel Clyne telah menarik perhatian tim-tim besar.
Sang pelatih percaya kalau lawatan ke Old Trafford akan mendorong perkembangan para pemainnya menuju tahap lebih lanjut, namun ia pun menegaskan kalau perjalanan timnya ke Manchester bukan hanya untuk mencari pengalaman dari pertandingan kontra United.
"Ketika anda pergi ke United, anda tidak dapat berpikir ke depan untuk pertandingan berikutnya, anda hanya pergi untuk melakukannya," tuturnya.
"Kami akan memilih tim terbaik kami, dan mudah-mudahan mendapat hasil. Sebagai profesional, anda berlatih hari demi hari untuk kesempatan seperti ini," sambungnya lagi.
Bagaimanapun, jika mereka ingin membuat kejutan dan melangkah ke babak semifinal, mereka harus mencetak gol ke gawang United, yang telah 485 menit gagal mereka lakukan.