Selasa 06 Dec 2011 13:53 WIB

Empat Anggota Exco Cuekin Panggilan PSSI

Ketua Komite Etik PSSI, Todung Mulya Lubis (tengah), didampingi Ketua Komdis PSSI, Bernhard Limbong (kanan), menyampaikan keterangan kepada wartawan usai rapat perdana di Jakarta.
Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Ketua Komite Etik PSSI, Todung Mulya Lubis (tengah), didampingi Ketua Komdis PSSI, Bernhard Limbong (kanan), menyampaikan keterangan kepada wartawan usai rapat perdana di Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA  - Empat anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI menolak untuk memenuhi panggilan Majelis Etik PSSI yang meminta mereka hadir di Jakarta pada Selasa (6/12) ini. Keempat anggota Exco tersebut adalah La Nyalla M. Mattallitti, Robertho Rouw, Erwin Dwi Budiawan, dan Toni Aprilani.

La Nyalla mengungkapkan dasar dari penolakan mereka adalah badan yang memanggil mereka, yaitu Majelis Etik. Menurutnya, pembentukan badan baru di PSSI adalah hasil dari rapat Exco. Namun, selama ini tidak ada rapat Exco yang memutuskan untuk membentuk Majelis Etik.

"Kami menolak untuk hadir. Kami memang mendapat undangan dari Sekjen PSSI mengenai panggilan dari Majelis Etik. Namun, tidak dijelaskan materi pemanggilan tersebut" kata La Nyalla.

Sampai saat ini tidak ada keputusan yang dikeluarkan Exco PSSI terkait pembentukan badan atau komite ad-hoc baru sebagaimana diatur oleh pasal 37 dan 61 Statuta PSSI. Kalau memang dibentuk Majelis Etik, itu pun harus dilakukan lewat rapat Komite Eksekutif yang sampai sekarang tidak pernah dilakukan.

La Nyalla menambahkan bahwa mereka sempat memenuhi panggilan yang dilakukan oleh Komite Etik pada November silam. Namun setelah itu, mereka menolak untuk memenuhi panggilan karena yang memanggil adalah Majelis Etik yang dinilai tidak pernah dibentuk.

"Kami sekali mendatangi panggilan tanggal 22 November lalu. Itu karena pihak yang memanggil adalah Komite Etik,'' katanya. ''Namun, dua panggilan berikutnya tidak datang karena pihak yang memanggil adalah Majelis Etik." 

sumber : www.goal.com
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement