Senin 12 Dec 2011 09:00 WIB

Anggota Exco: Klub ISL Jangan Takut Sangsi PSSI

La Nyalla Mahmud Mattalitti
Foto: www.antarajatim.com
La Nyalla Mahmud Mattalitti

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA - Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, La Nyalla Mahmud Mattalitti, meminta klub-klub yang berlaga di kompetisi Liga Super Indonesia (ISL) dan Divisi Utama Liga Indonesia untuk tidak takut dengan ancaman sangsi PSSI.

"Klub-klub yang bermain di ISL atau divisi utama yang dikelola PT Liga Indonesia tidak salah. Karena, sebenarnya yang salah itu pengurus PSSI-nya," kata La Nyalla. "Hasil kongres PSSI di Bali yang salah satunya memutuskan soal restrukturisasi kepemilikan saham PT Liga Indonesia sebagai pengelola kompetisi itu dianggap tidak sah oleh PSSI. Mereka kemudian mengesahkan LPIS sebagai pengelola baru."

La Nyalla menyebut PSSI pimpinan Djohar Arifin Husin telah menyalahi statuta saat memasukkan enam klub baru sebagai peserta kompetisi profesional level tertinggi. Keenam klub tersebut adalah Bontang FC, Persebaya 1927, PSM Makassar, Persibo Bojonegoro, Persema Malang, dan PSMS Medan.

"Hukuman Persibo dan Persema yang musim sebelumnya ikut LPI itu dicabut tidak melalui kongres. Kemudian Bontang FC yang sudah degradasi ditarik lagi. Sementara Persebaya, PSMS dan PSM dimasukkan dengan alasan permintaan sponsor. Itu aturan mana lagi yang dipakai," ujarnya.

Menurut Ketua Pengprov PSSI Jatim itu, keputusan aneh PSSI itulah yang kemudian memantik kekecewaan sebagian besar klub ISL musim sebelumnya. Mereka akhirnya memutuskan tidak bergabung di Liga Prima Indonesia (IPL) musim 2011-2012.

"Klub-klub lain harus susah payah dan 'berdarah-darah' untuk masuk Liga Super, kok PSSI malah seenaknya memasukkan peserta baru,'' tukasnya dengan nada tinggi. ''Ini tidak boleh dibiarkan, harus dilawan dan diluruskan sesuai statuta."

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Apa yang paling menarik bagi Anda tentang Singapura?

1 of 7
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement