REPUBLIKA.CO.ID, TUNCELI – Pasukan militer Turki membunuh delapan gerilyawan Kurdi dalam bentrokan di wilayah tenggara negara itu, Kamis (15/12).

Sejumlah helikopter meriam dikirim ke sebuah lokasi yang diduga menjadi markas gerilyawan Partai Buruh Kurdistan (PKK) di Provinsi Bingol. "Lima orang dari militan yang tewas adalah wanita," kata seorang sumber.

Selama November, pasukan Turki juga melancarkan sejumlah serangan udara terhadap sasaran Kurdi di Irak utara, sebagai bagian dari operasi yang terus dilakukan terhadap kelompok gerilya yang bermarkas di kawasan terpencil itu.

Turki, Uni Eropa dan AS menganggap PKK sebagai sebuah organisasi teroris. Militer Turki melancarkan serangan udara dan operasi darat terbatas ke Irak utara sejak Agustus tahun ini, menyusul gelombang serangan gerilyawan PKK dan macetnya gencatan senjata.

PKK melancarkan serangan-serangan dari tempat persembunyian mereka di kawasan pegunungan terpencil Irak sebagai bagian dari perjuangan mereka untuk memperoleh hak dan otonomi lebih besar bagi penduduk Kurdi. Lebih dari 40.000 orang tewas sejak PKK mengangkat senjata pada 1984.

Para pemimpin Turki, bulan Oktober lalu, berjanji membalas dengan serangan udara dan darat setelah PKK melancarkan salah satu serangan paling mematikan dalam konflik tersebut. Hingga kini, sedikitnya 24 prajurit Turki tewas akibat serangan PKK.

Ikuti Whatsapp Channel Republika