REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Satuan Angkatan Laut Rusia yang dipimpin oleh Kapal Induk Admiral Kuznetsov telah meninggalkan Pelabuhan Tartus, Suriah setelah kunjungan selama tiga hari, kata pernyataan Armada Rusia Kawasan Utara pada Selasa. Armada tersebut menuju pelabuhan di Suriah pada Senin ditengah terjadinya unjuk rasa berdarah di Suriah yang melawan pemerintahan Presiden Bashar Al Assad.
Sejumlah media melaporkan kunjungan kapal perang tersebut merupakan tanda dukungan Rusia bagi pemerintahan Bashar. Namun pihak militer Rusia menyangkal seluruh hubungan mengenai kunjungan itu dengan keadaan politik di Suriah.
"Satuan Angkatan Laut telah merampungkan kunjungannya ke Pelabuhan Tartus di Suriah dengan tujuan mengisi persedian makanan dan air. Kapal tersebut meninggalkan perairan Suriah pada Selasa siang dan melanjutkan perjalanan sesuai dengan jadwal mereka," demikian pernyataan tersebut yang dilansir Antara, Rabu (11/1).
Kementerian Pertahanan Rusia berulang kali menyatakan tujuan kunjungan di Suriah adalah mengisi persediaan air dan makanan untuk misi latihan jangka panjangnya di wilayah Atlantik dan Mediterania. Rusia mengelola fasilitas perawatan Angkatan Laut di dekat Tartus yang menjadi pijakan militer Rusia di Mediterania. Selain itu Moskow berencana untuk mengembangkan instalasi itu agar bisa menampung kapal perang, termasuk kapal laut berpeluru kendali dan kapal induk setelah 2012.