REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA---Proses verifikasi yang dilakukan PSSI terhadap legalitas berkas pendukung kongres luar biasa yang digelar Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia (KPSI), tidak akan memengaruhi rencana kongres tersebut.
Ketua Pengurus Provinsi PSSI Jawa Timur La Nyalla Mahmud Mattalitti mengatakan bahwa pengurus PSSI sudah tidak memiliki kewenangan mengambil kebijakan setelah keluarnya mosi tidak percaya dari 452 anggotanya."PSSI sudah kehilangan kewenangan setelah ada mosi tidak percaya dari anggotanya. Hanya AFC atau FIFA yang berhak melakukan verifikasi tersebut," katanya di sela-sela Rapat Paripurna Daerah PSSI Jatim, Rabu (11/1).
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal PSSI Tri Goestoro selaku ketua tim verifikasi mengungkapkan, dari 460 berkas yang diterima dukungan KLB yang diterima dari KPSI, hanya 320 berkas yang lolos verifikasi."Jumlah ini menciut karena ditemukan ada 11 surat dukungan ganda, 80 suara tidak sah karena bukan anggota PSSI, serta adanya 49 tim dari Divisi Satu dan Divisi Dua yang memberikan pakta integritas terkait bantahan atas klaim dari KPSI," ujar Tri Goestoro.
Menurut Tri, sesuai data yang ada melalui buku besar yang masih ditulis secara manual, anggota PSSI tercatat sebanyak 588. Oleh karena itu, dari hasil verifikasi tahap pertama yang telah dilakukan, bisa dipastikan tidak memenuhi persyaratan untuk menggelar KLB, yakni permintaan dua per tiga dari jumlah anggota. "Verifikasi tahap pertama ini pun belum kami dalami secara detail. Jadi kemungkinan berkurangnya dukungan dari 320 anggota tersebut masih sangat terbuka," kata Goestoro.
La Nyalla mengatakan, proses verifikasi yang dilakukan PSSI tidak transparan, karena tidak ada penjelasan secara terbuka mengenai anggota yang dianggap tidak lolos verifikasi.
"Nanti pasti jumlah 320 anggota itu akan menyusut lagi, tapi sejak awal memang sudah direkayasa oleh PSSI. KPSI lebih percaya kalau verifikasi dilakukan AFC, karena pengurus PSSI sekarang sudah kehilangan wewenang," tambahnya.
Ia menambahkan, seluruh anggota yang mendukung KLB akan kembali berkumpul saat kongres PSSI digelar KPSI di Bandung pada 21-22 Januari 2012 untuk pembentukan komite pemilihan yang bertugas menyiapkan KLB.
Ketua KPSI Tony Apriliani yang hadir pada Raparda itu mengatakan bahwa hasil verifikasi PSSI tidak berarti apa-apa, karena pelaksanaan KLB tetap digelar sesuai jadwal pada 6 Maret 2012."Apa pun hasil verifikasi, KLB jalan terus. Apalagi PSSI juga tidak mengumumkan secara terbuka hasil verifikasi berkas yang sudah dilakukan," katanya.