Kamis 12 Jan 2012 08:08 WIB

Pakar Nuklir Terbunuh, Iran Tuding AS-ISrael

fasilitas nuklir Iran
Foto: frontpagemag.com
fasilitas nuklir Iran

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Pejabat Iran menuding Amerika Serikat (AS) dan Israel berada di belakang pembunuhan pakar nuklir Iran. Media setempat, Rabu (11/1), melaporkan Mostafa Ahmadi-Roshan, anggota staf instalasi pengayaan uranium Iran di Natanz, dibunuh dalam satu serangan bom di Jalan Gol Nabi, dekat lapangan Ketabi, Teheran utara, Rabu pagi.

Wakil I Presiden Iran, Mohammad-Reza Rahimi, mengatakan agen Israel adalah pelaku pembunuhan Ahmadi-Roshan, demikian laporan kantor berita resmi Iran, IRNA seperti dilansir Antara, Kamis (12/1). "Musuh mesti tahu mereka takkan bisa menghentikan kemajuan ilmu pengetahuan Iran dengan tindakan teroris semacam itu," kata Rahim.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Ramin Mehmanparast pada hari yang sama mengatakan pembunuhan ilmuwan nuklir negeri tersebut adalah petunjuk mengenai berlanjutnya aksi teroris tak manusiawi oleh Israel dengan dukungan negara tertentu Barat, terutama AS. Tujuannya adalah untuk mencegah kegiatan nuklir damai Republik Islam, kata salah satu kantor berita di Iran, Fars.

Mehmanparast, sebagaimana dikutip Xinhua, mengatakan Iran akan menuntut pembunuh Ahmadi-Roshan melalui jalur internasional.

Pejabat Komisi Kebijakan Luar Negeri dan Keamanan Nasional di Majelis Iran, Kazem Jalali, juga menuding bahwa pembunuhan itu adalah salah satu aksi dari dinas intelijen Israel dan AS. Jalali mengatakan, pengalaman sebelumnya menunjukkan aksi teroris, seperti pembunuhan Ahmadi-Roshan adalah pekerjaan agen intelijen kedua negara itu.

Iran telah menuduh Israel membunuh beberapa ilmuwan nuklirnya, dan juga menuding AS berada di belakang aksi teror terhadap para ilmuwan Iran. Barat mencurigai pengayaan uranium Iran mungkin dimaksudkan untuk membuat senjata nuklir. Iran membantah tuduhan tersebut dan menyatakan program nuklirnya semata-mata bertujuan damai.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement