REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON - Pemerintah AS telah menkonfirmasi kepada Israel bahwa negara Paman Sam ini akan merekomendasikan Kongresnya menyetujui perpanjangan pinjaman tiga tahun jaminan pinjaman kepada Israel, senilai 3,8 miliar dolar AS.
Pengumuman itu dikeluarkan setelah beberapa bulan Israel panik bahwa AS tidak akan memperpanjang jaminan pinjamannya, meskipun Israel telah memintanya.
Deputi Menteri Luar Negeri AS Nides Thomas dan Wakil Menteri Keuangan AS Neil Wolin mengumumkan keputusan itu pada pertemuan dengan Wakil Menteri Luar Negeri Israel Danny Ayalon pada hari Senin lalu. Dalam laman Haaretz, Rabu (25/1), seorang pejabat senior AS, telah menekankan perjanjian itu kepada Ayalon. Bahwa rekomendasi untuk memperpanjang jaminan akan berlaku sampai September 2015. Sontak Israel gembira dengan kabar ini.
"AS adalah teman sejati dan sekutu Israel," kata Ayalon. Lanjut ia mengatakan,kemitraan antara kedua negara adalah sudah ditakdirkan oleh alam. Dengan memperluas jaminan pinjaman ini akan memperkuat posisi internasional dari ekonomi Israel.
Saldo pinjaman jaminan Israel yang disetujui adalah 3,8 miliar dolar AS. Lembaga kredit global melihat jaminan sebagai 'jaring pengaman' bagi perekonomian Israel. Padahal hutang AS sendiri, dalam usdebtclock.org terus bergerak naik dan telah mencapai 15,2 triliun dolar AS. Dengan Gross Domestic Product AS yang sebesar 15,1 triliun AS, belanja negara terus mengalami defisit 100 miliar dolar AS.