REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO - Ketua Parlemen Mesir pertama pasca tumbangnya rezim Mubarak, Muhammad Saad al-Katatni, menolak undang Ketua Parlemen Rezim Zionis Israel (Knesset) untuk berkunjung ke wilayah pendudukan Israel di Palestina. Mehr News melaporkan, al-Katatni sebagai Ketua Dewan Rakyat dan anggota Partai Kebebasan dan Keadilan, sayap Ikhwanul Muslimin, bahkan menolak ucapan selamat Reuven Rivlin, Ketua parlemen Israel Knesset.
Rivlin mengundang al-Katatni untuk berkunjung ke Palestina pendudukan 1940 dan menyampaikan pidato di Knesset. Al-Katatni dalam laman twitter pribadinya mengatakan, "Parlemen Mesir terpilih dengan tekad rakyat, akan segera membela Palestina, para syuhada, dan korban akibat kekejaman Israel," tulisnya, sebagamana dilansir Irib, KAmis (26/1).
Rivlin berharap Ketua Parlemen baru Mesir bersedia berkunjung ke Palestina pendudukan dan berpidato di Knesset serta untuk merencanakan kunjungan balasannya ke Mesir.
Sebelumnya Ketua Parlemen Turki, Cemil Çiçek, Selasa (24/1) telah menolak undangan Israel, dengan membalas surat kepada Rivlin, bahwa Turki tidak akan menerima undangan apapun selama Israel tidak meminta maaf atas penyerangan dan pembunuhan aktivis Turki di kapal bantuan Palestina Mavi Marmara 2010 lalu.
Israel terus mencari dukungan dari negara yang dulu dianggapnya sebagai sekutu dekat, seperti Turki dan Mesir. Namun tragedi Mavi Marmara dan revolusi politik di Mesir yang dimenangkan kelompok Ikhwanul Muslimin, membuat hubungan Israel dengan Turki dan Mesir tidak seperti dahulu.