REPUBLIKA.CO.ID, SKOPJE -- Pemimpin Komunitas Muslim Makedonia meminta umat Islam menahan diri atas insiden dalam festival Vevcani pada Senin (13/1) lalu. "Muslim harus menahan diri. Tapi, kami khawatir bahwa Islamofobia disisipkan dalam propaganda pemerintah," demikian pernyataan resmi pemimpin komunitas Muslim seperti dikutip sun-sentinel.com, Selasa (30/1).
Komunitas Muslim sebelumnya menggelar aksi unjuk rasa lantaran insiden yang terjadi pada festival Vevcani. Warga Kristen Ortodoks saat itu mengenakan burka dalam sebuah karnaval.
Suasana semakin panas ketika komunitas Muslim menyerang bis. Mereka kemudian menurunkan bendera Makedonia dan menggantinya menjadi bendera hijau untuk mewakili Islam. Tak lama berselang, sebuah gereja diserang oleh pelaku tak dikenal dekat desa Labunista.
Festival ini telah berlangsung selama 1.400 tahun. Pada festival ini, masyarakat Makedonia mengenakan kostum unik. Ribuan wisatawan dari berbagai negara datang hanya untuk menyaksikan festival tersebut.
Populasi Muslim Makedonia mencapai 33 persen dari populasi umum. Mereka merupakan etnis Albania.