REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- George Galloway, pendiri Viva Palestina, sebelumnya telah sukses melakukan lima kali konvoi ke Gaza untuk membantu rakyat Palestina. Kini, Galloway sedang mempersiapkan konvoi keenamnya ke Gaza yang akan dilaksanakan pada 7 April hingga 15 Mei mendatang.
''Konvoi pemberangkatan dimulai dari London menuju Gaza,'' kata Galloway.
Mantan anggota parlemen Inggris ini membeberkan rencana konvoi tersebut saat meresmikan Viva Palestina cabang Indonesia dalam acara 'Dialog Publik Keadilan Bagi Palestina' di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Selasa (31/1). Acara juga dihadiri oleh Yudi Latif dari Pusat Studi Islam dan Kenegaraan (PSIK Indonesia), Joserizal Jurnalis (Mer-C), dan Maryam Rachmayani (ASPAC)
Galloway mengunjungi Indonesia untuk kedua kalinya. Selain meresmikan Viva Palestina cabang Indonesia, dia juga datang untuk bertemu organisasi dan tokoh publik Indonesia.
‘’Tujuan saya ke Indonesia bukan untuk menggalang dana bagi Viva Palestina. Tetapi, saya datang untuk mendukung perjuangan rakyat Palestina,'' ujarnya. ''Jika ingin memberikan bantuan, Anda lebih baik ke organisasi-organisasi seperti Mer-C misalnya.''
Dalam acara tersebut, Galloway juga menuturkan bahwa banyak rakyat Palestina yang menderita akibat perang yang terjadi selama 64 tahun terakhir. ‘’Tidak sedikit rakyat Palestina yang mengungsi ke negara-negara lain, termasuk ke Indonesia,’’ ujarnya.
Rakyat Palestina yang mengungsi ke Indonesia, menurut Galloway, terbilang masih beruntung jika dibandingkan dengan para pengungsi yang berada di tempat pengungsian di pegunungan tepi barat Genin. Di Genin para pengungsi menempati suatu tempat seluas 1 kilometer persegi untuk 40 ribu keluarga.
Viva Palestina diluncurkan pada 10 Januari 2009 lalu. Sebanyak 100 ribu demonstran di London saat itu melawan aksi pembataian oleh Israel di Gaza.