Senin 06 Feb 2012 15:43 WIB

Veto Resolusi PBB, Cina Tolak Tuduhan Lindungi Rezim Suriah

Rep: Lingga Permesti/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Demonstran menggelar long march dengan membawa bendera Suriah dalam aksi demontrasinya menentang rezim Presiden Bashar Assad di Kedssaya, Damascus, Suriah, Sabtu (4/2) malam.
Foto: AP
Demonstran menggelar long march dengan membawa bendera Suriah dalam aksi demontrasinya menentang rezim Presiden Bashar Assad di Kedssaya, Damascus, Suriah, Sabtu (4/2) malam.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT— Cina menepis keras tuduhan Amerika Serikat (AS) bahwa Beijing dan Moskow bertanggung jawab melindungi rezim Suriah setelah mereka memveto resolusi PBB.  "Cina tidak menerima tuduhan dari Amerika Serikat pada hak veto Suriah,” kata  jurubicara kementerian luar negeri Liu Weimin, Senin (6/2).

Cina, katanya, tidak memiliki kepentingan egois pada masalah Suriah. "Kita tidak melindungi siapapun. Kami hanya menegakkan keadilan pada masalah Suriah,”katanya.

Sebelumnya tanggapan Cina muncul setelah Menlu AS Hillary Clinton mengatakan negara-negara yang menolak untuk mendukung rencana Liga Arab bertanggung jawab penuh melindungi rezim brutal di Damaskus.

Cina dan Rusia menghambat resolusi Dewan Keamanan PBB pada Sabtu  karena untuk kedua kalinya mereka menggunakan hak veto ganda pada Suriah sejak awal kekerasan sebelas bulan lalu.

Veto itu terjadi hanya beberapa jam setelah pasukan di kota Homs Suriah dilaporkan menewaskan ratusan warga sipil. Kekerasan tersebut adalah kekerasan terburuk sejak Maret, sehingga mencapai 6.000 jumlah korban tewas selama pemberontakan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement