REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Rezim Nurdin Halid dapat kembali mengambil kekuasaannya. Tidak hanya itu, penantang Nurdin pada kongres lalu, seperti Nirwan Bakrie, Arifin Panigoro dan George Toisutta juga dilapangkan jalannya.
Mereka semua dapat mencalonkan diri sebagai ketua umum PSSI guna menggantikan Ketua Umum PSSI Djohar Arifin, pada kongres PSSI yang digelar KPSI pada Maret mendatang. Namun, para 'muka lama' tersebut tetap harus melalui seleksi terlebih dahulu. Salah satunya adalah dengan menyertakan surat FIFA yang menyebut sanksi mereka telah dicabut.
"Boleh dong. Asalkan ada surat yang menunjukkan sanksi mereka dicabut, maka mereka tetap memiliki hak yang sama dengan warga negara yang lain," ujar Ketua Komite Pemilihan KLB PSSI (versi KPSI), Dhimam Abror kepada wartawan di kantor KPSI, Senin (6/2).
Kendati demikian, ia mengaku, pihaknya belum dapat memastikan apakah keempatnya positif mencalonkan diri. Namun, Dhiman memberi sinyal bahwa beberapa nama besar di persepakbolaan nasional akan segera mendaftar ke Komite Pemilihan. Mengenai identitas calon, dia masih bungkam.
"Ada beberapa nama besar yang akan mendaftar. Tapi saya belum bisa menyampaikan hingga yang bersangkutan resmi mendaftar," ujarnya.
Dhiman mengaku belum mengetahui apakah sanksi Arifin Panigoro cs telah mendapatkan pemutuhan sanksi dari FIFA. Ia menambahkan, jika Arifin, Nirwan, Nurdin, dan George mendaftar, pihaknya akan melakukan klarifikasi untuk memastikan keabsahan para calon. "Tentu kita akan verifikasi dulu semua calon yang akan mendaftar," tandasnya.
Sebelumnya, Arifin Panigoro, George Toisutta, Nirwan Bakrie, dan Nurdin Halid diberikan sanksi oleh FIFA larangan maju di Kongres PSSI. Namun konteks dari surat sanksi FIFA adalah kongres di hotel Sultan dan Solo. Belum bisa dipastikan apakah surat itu tetap berlaku, jika nantinya FIFA mengabulkan KLB PSSI versi KPSI.