REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH -- Dua warga Palestina terluka dalam bentrokan dengan puluhan serdadu Israel, Sabtu (11/2), di depan sebuah penjara Israel dekat kota Ramallah, Tepi Barat. Menurut para saksi, tentara Israel menggunakan gas air mata, selain peluru karet, untuk menghalau para demonstran, menyebabkan 13 di antara mereka menderita akibat pukulan gas.
Para demonstran berkumpul dalam aksi solidaritas atas Khader Adnan, seorang pendemo asal Palestina yang melakukan aksi mogok makan. Dia ditangkap tanpa tuduhan pada 17 Desember 2011. Para pengunjuk rasa melemparkan batu kepada serdadu Israel dan menyerukan pembebasan Adnan yang merupakan pejabat Jihad Islam.
Ziad Abu Ein dari kementerian urusan tahanan memperingatkan bahwa kehidupan Adnan mungkin berisiko setelah 56 hari mogok makan. Dia menambahkan bahwa Otoritas Nasional Palestina melakukan kontak intensif dengan negara-negara Arab dan internasional untuk menekan Israel agar melepaskan Adnan.
Kelompok hak asasi manusia internasional mendesak Israel untuk membebaskan atau mengeluarkan tuduhan kepada Adnan. Sementara itu dalam pemberitaan Xinhua yang dipantau Antara, Ahad (12/2), seorang warga Palestina tewas dan dua lainnya terluka di Gaza, setelah serangan udara tengah malam Israel yang gencar di timur dan selatan Jalur Gaza.
Saksi mata mengatakan, jet-jet tempur Israel menyerang empat sasaran di timur dan selatan kota Gaza dan di selatan Jalur Gaza, kota Khan Younis dan Rafah. Para saksi mata mengatakan bahwa pesawat tempur F16 Israel melayang-layang di atas Jalur Gaza, yang diperintah oleh gerakan Islam Hamas, dan melakukan serangan udara tiba-tiba di empat sasaran terpisah di Jalur Gaza.