Sabtu 09 Aug 2025 19:08 WIB

Media Israel Ungkap Alasan Hamas tak Bisa Kalah

Hamas terlalu kuat mengakar di masyarakat Gaza.

Pejuang Hamas berdiri dalam formasi menjelang upacara penyerahan sandera Israel ke Palang Merah di Nuseirat, Jalur Gaza, 22 Februari 2025.
Foto: AP Photo/Adel Kareem Hana
Pejuang Hamas berdiri dalam formasi menjelang upacara penyerahan sandera Israel ke Palang Merah di Nuseirat, Jalur Gaza, 22 Februari 2025.

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV – Bersamaan dengan rencana Israel mencaplok Kota Gaza, bermunculan suara-suara pesimistis di dalam negeri negara Zionis Tersebut. Media Israel mengungkapkan, hampir dua tahun setelah Israel melancarkan genosida di Gaza, gerakan Hamas  tetap menjadi kekuatan dominan di Gaza. 

Meskipun terjadi kehancuran infrastruktur, pembunuhan terhadap para pemimpin tertinggi dan blokade yang melumpuhkan, Hamas terus memerintah, berperang dan bahkan membayar gaji anggota dan pejuangnya.

Baca Juga

Para analis mengatakan ketahanan ini bukanlah suatu kebetulan. Hal ini merupakan hasil dari sebuah organisasi yang telah tertanam kuat dalam masyarakat Gaza, beradaptasi secara militer dan mengembangkan taktik keuangannya untuk bertahan dari salah satu konflik paling intens dalam sejarah modern kawasan tersebut.

“Hamas bukan sekedar sayap militer atau partai politik,” kata Michael Milshtein, ketua Forum Studi Palestina di Moshe Dayan Center dilansir Ynet, Sabtu. "Ini adalah sesuatu yang lebih luas dan mengakar kuat dalam masyarakat Palestina. Selama 20 tahun terakhir, mereka telah membangun hubungan yang kuat melalui pendidikan, amal, masjid, klub pemuda dan asosiasi perempuan."

Milshtein berargumentasi bahwa infrastruktur sosial gerakan ini adalah alasan utama gerakan ini terus mendapatkan dukungan, bahkan setelah perkiraannya kehilangan 25.000 hingga 27.000 anggota, sebagian besar berasal dari sayap militer.

“DNA organisasi mereka dibangun berdasarkan ketahanan dan redundansi,” jelasnya. “Mereka menderita kerugian yang sangat besar, namun mereka memiliki ribuan agen dan pendukung yang siap turun tangan. Mereka masih menjadi kekuatan dominan di Gaza.”

Ihsan Ataya, kepala Departemen Hubungan Arab dan Internasional Jihad Islam Palestina, melihat kekuatan tersebut datang dari komitmen ideologis dan struktur operasional. “Hamas berhasil mempertahankan kendali politik di bawah perang genosida dan kampanye kelaparan,” kata Ataya kepada The Media Line. 

“Mereka beroperasi dengan organisasi yang terstruktur dengan ketat dan aparat keamanan yang kuat yang membantu menjaga ketertiban internal – bahkan dalam kondisi paling ekstrem sekalipun.”

 

Ubah taktik...

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْ ۚ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَمْرِۚ فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ
Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal.

(QS. Ali 'Imran ayat 159)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement