Senin 13 Feb 2012 10:58 WIB

Al Qaidah Dukung Gerakan Pemberontakan Suriah

Ayman al-Zawahri
Foto: AP/Al Jazeera
Ayman al-Zawahri

REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -— Pemimpin Al Qaidah menyerukan untuk mengusir keluar regim berkuasa di Suriah. Seruan pemimpin Al Qaidah, Ayman al-Zawahri, disampaikan kepada semua muslim untuk mendukung pemberontakan Suriah.

Dia menyampaikannya dalam pesan video berdurasi delapan menit, Sabtu (11/2) lalu yang diberitakan AP, Senin (13/2). "Suriah masih berdarah dari hari ke hari dan pembunuh itu (Bashar al-Assad) tidak akan berhenti. Penolakan rakyat di Suriah meningkat, meskipun dalam penderitaan," kata Zawahri yang menggantikan Usamah Bin Ladin yang tewas dibunuh tentara AS, Mei 2011.

Kondisi di Suriah mengkhawatirkan dan membuat kelompok Islam ekstrem mencoba memanfaatkan gerakan perlawanan tersebut atas Presiden Bashar al-Assad. Assad sebelumnya menyerukan perdamaian untuk perubahan demokrasi di negara itu, tapi yang terjadi malah menjadikannya ke gerakan bersenjata dan dipenuhi kekerasan.

Regim pemerintahan berkuasa di Suriah itu telah menyulut pemberontakan yang sudah berlangsung selama 11 bulan. Dukungan Al Qaidah justru menciptakan kesulitan baru bagi Amerika Serikat (AS), sekutu negara-negara Barat, dan Arab. Mereka mencoba untuk membantu mengusir Assad dari kekuasaannya.

Pada Ahad (12/2), ke 22 negara yang tergabung dalam Liga Arab menyerukan ke Dewan Keamanan (DK) PBB untuk membentuk pasukan perdamaian gabungan untuk Suriah. Tapi Damaskus segera menolak usulan tersebut.

PBB memperkirakan lebih dari 5.400 orang terbunuh di Suriah sejak meningkatnya perlawanan dari masyarakat Suriah, Maret 2011 hingga Januarai 2012. Lembaga dunia ini memperkirakan lebih banyak lagi korban berjatuhan. Sementara itu, protes antipemerintahan terus berlanjut. Bahkan, perlawanannya kini dengan melakukan penyerangan bersenjata.

Saat ini, Suriah menjadi salah satu negara penuh konflik berdarah selama masa bangkitnya negara-negara Arab. Hal ini dikhawatirkan bisa memicu perang sipil yang melanda kawasan itu.

sumber : AP
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement