REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL - Anggota parlemen Korea Selatan, Jumat (24/2), mengutuk pemulangan para pembelot Korea Utara oleh China setelah Beijing dilaporkan memulangkan sembilan orang sekalipun adanya permohonan dari Seoul.
Komite urusan Luar Negeri dan Resolusi Unifikasi mendesak Cina untuk mengikuti aturan internasional dalam menangani warga Korea Utara yang melarikan diri dari tanah airnya yang miskin dan berusaha untuk membantu menghentikan pemulangan kembali.
Hal itu menyusul adanya laporan dari kantor berita Yonhap dan surat kabar bahwa sembilan orang pengungsi adal Korea Utara dikirim kembali akhir pekan lalu dan diadopsi pada pertemuan yang dihadiri oleh Menteri Luar Negeri Kim Sung-Hwan.
Para aktivis yang menggelar aksi unjuk rasa di Seoul mengatakan buronan terancam hukuman berat, bahkan mungkin hukuman mati, jika dipulangkan paksa.
Presiden Lee Myung-Bak, Rabu, mengatakan Korea Utara harus diperlakukan sejalan dengan aturan internasional.
Kementerian Luar Negeri Korea Selatan telah mendesak Cina untuk mengubah kebijakan dari memperlakukan Korea Utara sebagai pengungsi ekonomi, dan memberi mereka status pengungsi.
Kementerian itu menolak untuk mengkonfirmasi laporan repatriasi akhir pekan lalu tetapi mengatakan akan mengangkat isu itu untuk pertama kalinya pada pertemuan Dewan Hak Asasi Manusia PBB di Jenewa pekan depan.
Seoul, bagaimanapun, tidak akan menyebutkan nama Cina oleh karena kekhawatiran hal itu bisa menjadi bumerang, kata harian Chosun Ilbo.
"Kami tidak ingin membuat pembelot terjepit dengan menciptakan perselisihan diplomatik dengan Beijing," kata seorang pejabat kementerian luar negeri yang tidak disebutkan namanya.
Sekitar 30 pengungsi Korea Utara dilaporkan telah ditangkap oleh Pemerintah China bulan ini dan sedang menunggu proses pemulangan, sementara saudaranya atau pendukungnya yang lain menggelar kampanye di Korea Selatan untuk menyelamatkan mereka.
"Saudara laki-laki saya di Korea Utara menelepon saya, dan mengatakan bahwa sepupu perempuan saya yang menyeberang ke Cina pada akhir Februari lalu tertangkap dan dikirim kembali ke Korea Utara," kata seorang Pengungsi Korea Utara di Korea Selatan mengatakan kepada kantor berita Yonhap, Kamis.
Ia mengatakan delapan lainnya juga dipulangkan. Sebuah kelompok di Seoul yang menyebut dirinya Kelompok Intelektual Solidaritas Korea Utara mengatakan dapat mengkonfirmasi bahwa Cina baru-baru ini memulangkan tiga warga Korea Utara, meskipun ada peluang lebih.
Lebih dari 21.700 warga Korea Utara telah melarikan diri ke Korea Selatan sejak perang 1950-1953, sebagian besar dalam beberapa tahun terakhir. Mereka biasanya melarikan diri dengan berjalan kaki ke Cina, bersembunyi dan kemudian melakukan perjalanan ke negara ketiga untuk mencari pemukiman di Korea Selatan.