REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Sanksi yang diberlakukan Uni Eropa (UE) terhadap Iran telah menjadi senjata makan tuan. Menteri Luar Negeri Iran, Ali Akbar Salehi, mengatakan, rakyat Eropa telah menjadi korban dari sanksi yang diberlakukan negaranya.
"Biaya dan kerusakan yang ditimbulkan, dari sanksi dan tekanan ekonomi yang diberlakukan terhadap Iran, malah menargetkan rakyat negara-negara Barat sendiri, yang bergulat dengan krisis ekonomi yang sulit," kata Salehi, selama pertemuan dengan Menteri Energi Afrika Selatan, Dipuo Peters di Teheran, Sabtu (3/3).
Menteri luar negeri Iran menambahkan Teheran telah berhasil menghadapi sanksi terhadap negara itu, dengan mempertahankan kemerdekaan politik di arena internasional.
Amerika Serikat dan sekutu Eropa menjatuhkan sanksi lebih lanjut terhadap Teheran, dalam upaya mereka untuk menghentikan program energi nuklir damai negara itu. Pada bulan Januari, Uni Eropa menjatuhkan sanksi sepihak terhadap Teheran, melarang negara anggota untuk mengimpor minyak Iran pada Juli 2012.
Pada bulan Februari, Iran menghentikan ekspor minyak ke perusahaan-perusahaan Inggris dan Prancis sejalan dengan keputusan untuk mengakhiri ekspor minyak mentah ke enam negara Eropa dalam menanggapi sanksi Uni Eropa.