REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON - Senator senior partai Republik John McCain, Senin (5/3), menyerukan serangan udara AS terhadap pasukan Suriah guna melindungi pusat permukiman dan menciptakan daerah aman bagi penentang pemerintah.
McCain, yang kalah dari Presiden Barack Obama dalam pemilihan umum 2008, mengatakan meskipun Gedung Putih "layak mendapat banyak pujian" karena membantu membangun upaya global guna mengucilkan Presiden Bashar al-Assad, sudah tiba waktunya bagi satu "kebijakan baru".
Pidato McCain disampaikan saat pasukan Suriah membom kota Rastan, dan melanjutkan penindasan maut atas pemrotes antipemerintah yang meletus satu tahun lalu, dan dikatakan PBB telah menewaskan lebih dari 7.500 orang. "Waktu hampir habis," kata McCain, tokoh hawkish mengenai Suriah dan Iran, di dalam pernyataan di Senat.
"Memberi bantuan militer kepada Tentara Suriah Bebas dan kelompok lain oposisi perlu dilakukan, tapi pada saat mendesak ini, itu saja takkan cukup untuk menghentikan penyembelihan dan menyelamatkan nyawa warga yang tak berdosa," katanya.
"Satu-satunya cara yang realistis ialah dengan kekuatan udara asing," kata McCain sebagaimana dilaporkan AFP. Ia mendesak Amerika Serikat agar bergabung dengan negara Arab, serta mitra yang bersedia di Uni Eropa serta NATO, terutama tetangga Suriah --Turki.
Atas permintaan oposisi Suriah, McCain mengatakan, "Amerika Serikat mesti memimpin upaya internasional guna melindungi pusat utama permukiman di Suriah, terutama di bagian utara negeri itu, melalui serangan udara terhadap pasukan (Bashar) al-Assad."
"Untuk lebih jelas: Ini akan membuat Amerika Serikat perlu menekan pertahanan udara musuh setidaknya di satu bagian negeri tersebut," katanya.
Sejauh ini, baik pemerintah Presiden Barack Obama maupun anggota parlemen partai Demokrat belum mengangkat kemungkinan aksi militer di Suriah.
Meskipun ia memuji upaya Obama karena membidik Bashar, dan mengatakan ia memahami mengapa pemerintah AS "enggan untuk bertindak di luar diplomasi serta sanksi", ia juga mengatakan pendekatan saat ini tak mencerminkan kenyataan di lapangan.
"Sayangnya, kebijakan ini semakin terputus dari kondisi menyedihkan di lapangan di Suriah, yang telah menjadi negara dengan konflik bersenjata yang berskala luas," kata McCain.
McCain berkilah Amerika Serikat "akan mengalami kekalahan strategis dan moral" jika Bashar berhasil mempertahankan kekuasaannya, dan mengatakan aksi militer diperlukan untuk "menggerakkan peralihan melalui perundingan".
"Apa yang diperlukan kelompok oposisi di Suriah ialah kelegaan dari pengepungan artileri dan tank (Bashar) al-Assad di banyak kota yang masih menjadi perebutan," ia mengatakan.
Ia menyatakan tempat aman yang dilindungi oleh kekuatan udara akan memungkinkan Tentara Suriah Bebas dan kelompok lain bersenjata untuk melatih dan mengatur diri mereka, serta memungkinkan pengiriman bantuan kemanusiaan serta militer.