REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Terkait kekalahan timnas 0-10 dari Bahrain, Ketua Komisi Disiplin PSSI Bernhard Limbong mengaku masih menunggu proses investigasi FIFA.
Yang menarik Limbong juga akan melakukan investigasi intern pada tim. Dia mengaku sengaja datang untuk menjemput tim di Bandara guna menginvestigasi apakah ada pemain yang berkhianat.
"Biasanya saya gak mau jemput tim begitu datang dari luar negeri. Tapi saat itu saya jemput dengan maksud ingin investigasi tim apakah ada yang menghianati bangsa ini. Siapa yang menghianati bangsa akan ada hukuman yang sangat berat," ujarnya.
Sekalipun mengaku tampil buruk, dia tetap merasa timnas diperlakukan tidak adil oleh wasit. "Ini aneh ada empat penalti dan dua kartu merah. Yang jelas investigasi ekstern dan intern harus dilakukan," ujarnya.
Dia memandang wasit Andre Al Hadad memang dikenal memiliki catatan kontroversi. Dia merujuk laga Cina versus Singapura yang dipimpin wasit asal Libanon tersebut. Di laga itu Singapura merasa dikerjai akibat adanya hukuman penalti di menit akhir. "Kita akan minta diselidiki bagaimana proses awal dari wasit itu ditunjuk memimpin laga kita hingga pada netralitasnya," pungkasnya.