Rabu 14 Mar 2012 12:57 WIB

Tak Ada Gelar Juara untuk Inter Tahun Ini

Rep: Abdullah Sammy / Red: Hazliansyah
Gelandang Inter Milan, Dejan Stankovic (kanan), dan defender Yuto Nagatomo kecewa setelah mereka tersingkir di babak 16 besar Liga Champions meski berhasil mengalahkan Marseille 2-1 di Stadion San Siro, Milan, Selasa (13/3).
Foto: AP/Luca Bruno
Gelandang Inter Milan, Dejan Stankovic (kanan), dan defender Yuto Nagatomo kecewa setelah mereka tersingkir di babak 16 besar Liga Champions meski berhasil mengalahkan Marseille 2-1 di Stadion San Siro, Milan, Selasa (13/3).

REPUBLIKA.CO.ID, MILAN -- Musim kompetisi belum berakhir namun Inter Milan hampir memastikan diri tidak mampu merebut satu pun gelar juara. Pasalnya di Liga Champions, satu-satunya ajang yang masih menyisakan peluang juara bagi Nerazzurri, Weseley Sneijder cs menuai kegagalan usai  disingkirkan Marseille secara mengenaskan.  Inter tersingkir usai hanya memetik kemenangan 2-1 atas Marseille di San Siro, Rabu (14/3).

Tragisnya, kepastian tersisihnya Inter terjadi di menit ke 90 saat penyerang Marseille Evaeverson Lemos da Silva Brandao mencetak gol balasan ke gawang Julio Cesar. Sebelum gol itu, Inter sempat unggul lewat tendangan Diego Milito menit 75.

Walau gol Brandao mampu dibalas oleh sepakan penalty Giampolo Pazzini, namun tetap tidak mampu menghindarkan tersingkirnya Inter yang kalah dalam agresivitas mencetak gol di kandang lawan. Kalah secara mengenaskan, langsung memukul mental Javier Zanetti cs. Gelandang Inter asal Serbia, Dejan Stankovic berderai air mata begitu wasit membunyikan peluit akhir.

“Ini adalah momen yang menyedihkan bagi kami dan fans. Kami menang, tetapi sejatinya kalah karena harus tersingkir,” kata Zanetti seperti dikutip Football Italia.

Pemain yang memegang caps terbanyak sepanjang sejarah Inter itu berujar, faktor keberuntunganlah yang jadi pembeda timnya dengan Marseille. Dia merujuk delapan peluang mutlak Inter di gawang Marseille yang hanya menghasilkan dua gol. Sedangkan sang lawan yang sekali menghadirkan peluang berbahaya justru mampu mencetak gol balasan.

“Saya kira kami tidak pantas tersingkir. Kami bermain sangat baik hingga mencetak gol pertama. Setelah itu, tim ini terus menekan untuk mencari gol kedua. Namun sayang, gol balasan justru harus kami terima,” ujarnya.

Sebelum gol balasan yang dicetak Brandao di menit akhir, Inter memiliki dua peluang emas yang terbuang percuma. Salah satunya ketika tendangan bebas keras Wesley Sneijder tepat ditepis kiper Steve Mandanda di garis gawang.

“Dalam setiap laga knock out, ada resiko yang bisa ditanggung ketika anda mencoba bermain menyerang. Kini harga mahal harus kami tanggung,” Zanetti pun meminta maaf pada seluruh fans Nerazzurri yang sudah memberikan dukungan selama 90 menit.

Menurutnya, hasil yang dipetik malam itu tidak pabntas diterima fans San Siro. “Mereka pantas melihat tim ini melaju. Tapi inilah sepak bola. Anda harus siap menerima situasi terburuk,” katanya.

Pelatih Inter, Claudio Ranieri mengakui bahwa gol Brandao di menit 90 telah mengakhiri musim Inter. Nerazzurri yang sudah tersingkir di Piala Italia dan terpuruk di liga, kini tidak punya harapan untuk menyenangkan tifosi dengan meraih sebuah piala juara.

sumber : Football Italia
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement