REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Honda Prospect Motor (HPM) bakal meningkatkan kapasitas produksi dari 60 ribu unit per tahun menjadi 180 unit per tahun. Investasi yang ditanam sebesar Rp 3,1 Triliun atau 329 juta USD.
Pabrik baru milik HPM akan dibangun di belakang pabrik yang telah ada di Parungmulya, Karawang, Jawa Barat. Pabrik ini memiliki luas bangunan sebesar 95 ribu meter persegi. Pembangunan pabrik berkapasitas 120 ribu per tahun ini mulai dilakukan tahun 2012.
Pembangunan pabrik selama dua tahun ini akan memproduksi mobil model-model baru, seperti Honda Brio. Produksi mobil Brio menggunakan 80 persen komponen lokal.
Dirjen Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi, Budi Darmadi, mengungkapkan Honda telah mempelajari model mobil low cost and green car atau mobil murah ramah lingkungan sesuai dengen kriteria mobil yang mendapat insentif cukai dari pemerintah. Namun, Budi mengungkapkan mobil Brio masih akan diuji apakah memenuhi syarat efisiensi bahan bakan 22 km/l sehingga mendapatkan insentif cukai. Honda telah memiliki produk mobil dengan 1300 cc.
Menteri Perindustrian, MS Hidayat, mengungkapkan jika ingin mendapatkan keringanan cukai harus mengikuti ketentuan LCGC dengan ukuran 1000 - 1200 cc. "Yang penting, Honda memastikan menambah kapasitas 60 ribu unit menjadi 180 ribu unit. Jadi, ada peningkatan 100 persen," ujar Hidayat.
Managing Officer Honda Motor co. Ltd, Hiroshi Kobayashi, mengungkapkan posisi Honda di Indonesia sangat strategis untuk pengembangan bisnis Honda. Penjualan Honda di Indonesia memecahkan rekor dibandingkan negara-negara lain di kawasan Asia Oceania.
Indonesia akan menjadi basis produksi Honda yang akan dikonsumsi domestik dan diekspor. Di tahap awal, sebanyak 20 persen produk akan diekspor. Berikutnya menyesuaikan kebutusan pasar.
Investasi tambahan HPM akan merekrut hingga lima ribu karyawan. Di pabrik sebelumnya, Honda telah mempekerjakan 3.600 karyawan. Pasar otomotif diperkirakan akan terus meningkat. Pada 2015, penjualan mobil ditargetkan mencapai satu juta unit.