Jumat 16 Mar 2012 12:51 WIB

CAS Bakal Tentukan Nasib PSSI vs KPSI

Rep: Abdullah Sammy/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Suasana pembukaan Pra Kongres PSSI-KPSI 2012 di Jakarta pada Sabtu malam (21/1).
Foto: Antara/Andika Wahyu
Suasana pembukaan Pra Kongres PSSI-KPSI 2012 di Jakarta pada Sabtu malam (21/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Polemik antara PSSI dan Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia (KPSI) akan ditentukan oleh pengadilan arbitrase olahraga dunia, CAS. CAS akan menentukan apakah PSSI dibawah kepemimpinan Djohar Arifin Husin tetap memiliki legitimasi untuk memutar roda organisasi. Ketentuan itu diungkapkan Ketua KONI, Tono Suratman kepada Republika, Jumat (16/3).

Menurut Tono, keputusan memilih CAS didasari keinginan untuk menyelesaikan polemik secara fair dan penuh rasa kormat. Jalan KLB tanpa didasari alasan hukum, dinilai hanya akan mempolitisir konflik. Dia merujuk konflik PSSI terdahulu yang tidak menemui titik terang sekalipun melewati dua KLB.

"Ada pengadilan arbitrase CAS untuk menemukan solusi atas apa yang dipolemikkan kedua pihak. Kami KONI akan mengawal ke arah penyelesaian di arbitrase," kata Tono yang dihubungi via telepon.

Dia meminta kepada PSSI dan KPSI agar tetap memegang kehormatan saat menempuh jalur arbitrase. Apapun hasil yang diputuskan CAS harus dipatuhi. Jika PSSI maupun KPSI tetap "mbalelo" saat CAS menjatuhkan keputusan, barulah KONI akan mengambil tindakan.