REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Menteri Luar Negeri Iran memperingatkan negara lain atas intervensinya di Suriah. Sebab, Iran telah menyuarakan kesiapan Teheran, untuk membantu proses politik yang diprakarsai oleh pemerintah Suriah dan UN-Liga Arab utusan Kofi Annan.
“Pihak internasional dan regional harus menghindari tindakan terburu-buru, mencampuri dan sepihak di Suriah,” kata Ali Akbar Salehi saat mengadakan pertemuan dengan utusan khusus Presiden Suriah dan wakil menteri negara asing Faisal Meqdad, dikutip press tv,Rabu (28/3).
Salehi juga menegaskan habis-habisan dukungan Iran untuk Damaskus. Salehi mengatakan Suriah harus melewati situasi keamanan yang ada, terus mendorong reformasi, dan memperhatikan tuntutan populer sebagai awal untuk dialog nasional.
Segala kesiapan Teheran diantaranya untuk membantu pemerintah Suriah dan bangsa terutama dengan rekonstruksi kawasan yang rusak dalam kerusuhan.
Sebelumnya, pada Rabu pagi, Salehi mengatakan bahwa Annan akan mengunjungi Teheran pekan depan terkait bantuannya pada Suriah.
"Kami optimis tentang misi PBB Kofi Annan di Suriah, dan kami berpikir bahwa dukungan dari Arab, Turki, dan PBB untuk misi PBB Kofi Annan akan membantu memecahkan krisis di Suriah," tambahnya.
Oleh karena itu, Salehi juga memperingatkan bahwa setiap tindakan sepihak tergesa-gesa yang akan mengakibatkan kekosongan kekuasaan di Suriah dapat menimbulkan konsekuensi serius bagi wilayah tersebut.