REPUBLIKA.CO.ID, PARIS - Sulit untuk membendung permintaan akan produk halal. Kondisi itu jelas merupakan pukulan telak bagi kalangan sayap kanan di Eropa. Beragam dalih mereka lontarkan guna menekan pertumbuhan itu.
Misalnya saja, mereka menyebut penyembelihan hewan secara Islam dan Yahudi merupakan metode yang usang alias ketinggalan zaman. Yang lebih parah lagi, mereka menyebut penyembelihan dengan metode itu melanggar hak asasi hewan.
Kini, mereka memaksakan para pengusaha penyembelihan hewan mengoperasikan dua metode penyembelihan. Ide ini tidaklah mulus sebab hanya menambah beban operasional pengusaha. "Pasar tidak bisa bohong," ungkap Direktur GEM Food yang berbasis di Conventry, Inggris seperti dikutip dari alarabiya.net, Rabu (4/4).
Ali mengungkap saat ini pasar telah memenuhi pasokan permintaan. "Kami sudah separuh perjalanan," kata dia.
Prancis bukanlah satu titik pertumbuhan permintaan produk halal di Eropa. Inggris, bahkan siap menjadi pusat produk halal benua biru. Belgia juga mulai menelurkan produk halal. Disusul Austria, dan Denmark. "Ada lebih banyak variasi dan keterbukaan terhadap makanan baru di sini," kata Ali.
Gilles Amand, pengusaha katering dari Morlaix, selama beberapa tahun terakhir menjadi pemasok produk halal bagi Muslim. Keberhasilan itu tidak terlepas dari kepemilikan sertifikat halal guna meyakinkan Muslim. "Tidak hanya kualitas tapi juga masalah status," kata Amand.
Masa depan produk halal bakal terus menjadi perhatian kalangan sayap kanan Prancis. Presiden Prancis, Nicholas Sarkozy merupakan pihak yang paling cemas terkait masalah ini. Ia bahkan sempat mengalami dilema, di mana ia harus meraih suara Muslim guna mempertahankan jabatannya, tetapi juga menekan mereka guna menghindari ternodanya Republik Prancis.
"Muslim saat ini seperti orang lain, mereka sibuk dan ingin siap mengkonsumsi makanan. Politisi hanya mencari suara," katanya Direktur Penjualan Perusahaan Daging Halal Kenzam Rached Abssi. "Kami hanya alasan bagi mereka untuk tidak berbicara tentang krisis keuangan," ketusnya.