Rabu 04 Apr 2012 17:27 WIB

Pasar Eropa tak Bisa Bohong Soal Produk Halal

Rep: Agung Sasongko/ Red: Djibril Muhammad
Toko daging halal di kota Paris.  (Foto : Michel Euler/AP)
Toko daging halal di kota Paris. (Foto : Michel Euler/AP)

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS - Sulit untuk membendung permintaan akan produk halal. Kondisi itu jelas merupakan pukulan telak bagi kalangan sayap kanan di Eropa. Beragam dalih mereka lontarkan guna menekan pertumbuhan itu.

Misalnya saja, mereka menyebut penyembelihan hewan secara Islam dan Yahudi merupakan metode yang usang alias ketinggalan zaman. Yang lebih parah lagi, mereka menyebut penyembelihan dengan metode itu melanggar hak asasi hewan.

Kini, mereka memaksakan para pengusaha penyembelihan hewan mengoperasikan dua metode penyembelihan. Ide ini tidaklah mulus sebab hanya menambah beban operasional pengusaha. "Pasar tidak bisa bohong," ungkap Direktur GEM Food yang berbasis di Conventry, Inggris seperti dikutip dari alarabiya.net, Rabu (4/4).

Ali mengungkap saat ini pasar telah memenuhi pasokan permintaan. "Kami sudah separuh perjalanan," kata dia.

Prancis bukanlah satu titik pertumbuhan permintaan produk halal di Eropa. Inggris, bahkan siap menjadi pusat produk halal benua biru. Belgia juga mulai menelurkan produk halal. Disusul Austria, dan Denmark. "Ada lebih banyak variasi dan keterbukaan terhadap makanan baru di sini," kata Ali.

Gilles Amand, pengusaha katering dari Morlaix, selama beberapa tahun terakhir menjadi pemasok produk halal bagi Muslim. Keberhasilan itu tidak terlepas dari kepemilikan sertifikat halal guna meyakinkan Muslim. "Tidak hanya kualitas tapi juga masalah status," kata Amand.

Masa depan produk halal bakal terus menjadi perhatian kalangan sayap kanan Prancis. Presiden Prancis, Nicholas Sarkozy merupakan pihak yang paling cemas terkait masalah ini. Ia bahkan sempat mengalami dilema, di mana ia harus meraih suara Muslim guna mempertahankan jabatannya, tetapi juga menekan mereka guna menghindari ternodanya Republik Prancis.

"Muslim saat ini seperti orang lain, mereka sibuk dan ingin siap mengkonsumsi makanan. Politisi hanya mencari suara," katanya Direktur Penjualan Perusahaan Daging Halal Kenzam Rached Abssi. "Kami hanya alasan bagi mereka untuk tidak berbicara tentang krisis keuangan," ketusnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement