REPUBLIKA.CO.ID, Pasukan pertama dari 2500 tentara elit Amerika yang akan diturunkan untuk membantu pertahanan Australia, Rabu (4/4) tiba di negara itu. AS mengirim militer untuk mengamankan persaingan kekuatan senjatanya di Asia, dimana khususnya Cina, sedang memperluas kekuatan militernya.
Sekitar 200 anggota marinir Amerika telah tiba di Darwin, Wilayah Utara Australia, sebagai bagian dari persetujuan pertahanan bilateral antara Australia dan Amerika Serikat.
Para marinir itu biasanya berbasis di Hawaii dan baru-baru ini bertugas di Afghanistan. Kelompok itu akan berada di Australia utara selama kira-kira enam bulan.
Mereka akan melakukan latihan bersama dengan Pasukan Pertahanan Australia dan akan berbasis di Robertson Barrack di pinggiran Darwin. Mereka juga akan menggunakan tempat-tempat latihan Pasukan Pertahanan Australia di Mount Bundy dan Kangaroo Flats.
Selama dua bulan para marinir itu akan berada di luar Wilayah Utara Australia untuk bekerja sama dengan beberapa 'negara mitra' Amerika di kawasan. Mereka diberi tempat tinggal di barak Angkatan Darat Australia.
Jumlah pasukan akan terus ditambah menjadi 2500 pada 2016 atau 2017. Sampai saat ini hampir tidak ada tentara AS yang ditempatkan di negara sekutu ini.
Menteri Pertahanan Australia Stephen Smith mengatakan, Australia dan Amerika Serikat mungkin akan melibatkan negara-negara Asia terdekat dalam latihan militer di masa depan. Dikatakannya, Amerika Serikat meningkatkan kehadirannya di kawasan untuk mengimbangi kekuatan Cina dan India yang semakin besar.