REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Caretaker Chelsea, Roberto Di Matteo memperingati anak asuhnya agar mewaspadai misi balas dendam yang diusung Benfica di leg kedua babak perempatfinal Liga Champions, yang digelar di Stamford Bridge, Rabu (4/4).
Dalam leg pertama yang digelar Lisbon, Benfica keok 0-1 dari Chelsea. Kendati unggul satu gol, dan Chelsea difavoritkan lolos ke semifinal, Di Matteo menilai perjuangan Chelsea belum berakhir.
"Unggul 1-0 saja belum berarti apa-apa. Para pemain menyadari hal itu. Kami perlu lolos agar dapat melaju ke babak berikutnya," kata Di Matteo.
Di Matteo berharap timnya mampu melecutkan semangat ketika menjungkal Napoli di babak perdelapanfinal. Chelsea takluk 1-3 di leg pertama, tapi mampu bangkit dan menggilas Napoli 4-1 di leg kedua.
Berbekal pengalaman di babak 16 besar itulah, Di Matteo meminta timnya mengeluarkan kemampuan terbaiknya. "Mereka mampu mencetak gol di setiap laga tandang dalam Liga Champions. Ini jelas tugas tidak ringan," ucap Di Matteo mewaspadai penampilan Benfica.
Mantan punggawa Timnas Italia itu ditunjuk sebagai pelatih sementara Chelsea menggantikan Andre Villas-Boas yang dipecat. Tapi baru empat pekan ia menangani Chelsea, grafik penampilan the Blues mengalami peningkatan. Selama ditangani Di Matteo, Chelsea meraup enam kemenangan dalam delapan laga.
Sayangnya, masa depan pelatih 41 tahun itu di Stamford Bridge belum jelas. "Ini klub fantastis. Saya sepakat dengan Anda mengenai soal itu. Saya perlu memenangi pertandingan, meski itu sederhana saja. Ini berkaitan dengan cara bagaimana memperoleh kemenangan," kata Di Matteo menegaskan.