REPUBLIKA.CO.ID, ASTANA -- Umat Islam di negara Asia Tengah, Kazakhstan geram kepada produsen minuman keras jenis vodka yang mencantumkan kata 'Allah' pada botol minuman haram dalam ajaran Islam tersebut.
Kepala imam di sebuah masjid di Kota Semey, Bekzat Boranbaiuly mengatakan, produsen minuman vodka tersebut harus bertobat dan meminta maaf kepada umat Muslim karena telah menggunakan kalimat penghujatan yang berbunyi 'Cukuplah Kekuasaan Allah untuk Semua'. Kalimat itu dijadikan motif pada botol vodka tersebut.
Saluran televisi Channel 31, Selasa (3/4) melaporkan, merek vodka itu tersedia di kebanyakan toko di utara Kazakhstan, tepatnya di Kota Semey. Rata-rata sebotol vodka dijual 4,40 dolar AS (Rp 39.600).
Kecaman yang disampaikan umat Islam membuat Pemerintah Kazakhstan turun tangan. Para pejabat di kota barat laut mengatakan, merek vodka baru yang bertuliskan kata 'Allah' itu sedang ditarik dari peredaran.
Islam secara tegas melarang minum alkohol. Media setempat mengatakan, pembuat minuman keras itu telah meminta maaf yang melahirkan penghujatan. Produsen vodka itu berkilah, dalam perusahaannya tidak ada yang bisa membaca tulisan arab.
Seperti dinukil dari ABCnews, etnis Kazakh mayoritas Muslim Sunni, tapi sikap keagamaan mereka umumnya tidak terlalu relijius. Negara ini memiliki minoritas Slavia yang besar dan mengkonsumsi alkohol sangat populer di beberapa warga non Muslim.