Jumat 06 Apr 2012 06:02 WIB

Pasukan Uni Afrika Dikerahkan Gempur Al Shabaab

Tentara AMISOM menangkap empat orang yang diduga anggota Al Shabaab di Stadion Mogadishu, Somalia, Kamis (22/3).
Foto: AP/AU-UN IST, Stuart Price
Tentara AMISOM menangkap empat orang yang diduga anggota Al Shabaab di Stadion Mogadishu, Somalia, Kamis (22/3).

REPUBLIKA.CO.ID, MOGADISHU -- Pasukan Uni Afrika (AU) mengirim sejumlah prajurit ke kota Baidoa, Somalia selatan, Kamis, dalam penempatan pertama di luar Mogadishu sejak misi itu dibentuk lima tahun lalu. Misi Uni Afrika di Somalia (AMISOM) mengirim 100 prajurit Burundi dan Uganda ke kota Baidoa yang direbut pasukan Ethiopia dari gerilyawan Al-Shabaab pada Februari.

"Ke-100 prajurit ini adalah tim pendahulu bagi 2.500 prajurit AMISOM yang akan ditempatkan secara bertahap. Tim ini akan ditempatkan bersama pasukan Ethiopia di Baidoa," kata juru bicara misi AMISOM, Paddy Ankunda, dalam sebuah pernyataan.

Baidoa, yang terletak 250 kilometer sebelah baratlaut Mogadishu, merupakan tempat kedudukan parlemen sementara Somalia sampai gerilyawan Al-Shabaab menguasainya tiga tahun lalu. Pasukan AU yang kini berjumlah sekitar 10.000 orang dan berasal dari Burundi, Djibouti dan Uganda itu ditempatkan pertama kali di Mogadishu pada 2007. Mereka memerangi gerilyawan Al-Shabaab yang berusaha menggulingkan pemerintah Somalia dukungan Barat.

"Hari ini merupakan langkah maju besar pertama bagi Misi Uni Afrika dan semua orang yang menginginkan perdamaian di Somalia," kata Audace Nduwumunsi, deputi panglima pasukan.

Sejak meninggalkan Mogadishu, gerilyawan Al-Shabaab menghadapi ofensif yang luas oleh pasukan regional. Militer Kenya memerangi mereka di wilayah selatan jauh, sementara pasukan Ethiopia beraksi di daerah-daerah selatan dan barat Somalia.

Terjadi peningkatan dalam pemboman bunuh diri dan ledakan-ledakan bom yang dikendalikan dari jarak jauh di Mogadishu sejak Al-Shabaab menarik diri dari kota pesisir itu pada Agustus 2011. Al-Shabaab mengubah taktik mereka ke perang gerilya.

sumber : Antara/AFP
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement