REPUBLIKA.CO.ID, BAMAKO -- Kelompok pemberontak Mali yang menyebut dirinya sebagai Gerakan Nasional Mali untuk Kebebasan Azawad (MNLA) mendeklarasikan kemerdekaan Azawad, kota di utara Mali menjadi satu negara. Pemberitahuan tersebut diumumkan dalam pernyataan di situs mereka, Jumat (6/4), seperti dilansir Alarabiya.
"Atas nama penduduk Azawad yang bebas dan berani, kami memutuskan untuk mendeklarasikan kemerdekaan negara Azawad hari ini," demikian bunyi pernyataan tersebut yang ditulis dalam bahasa Arab.
MNLA menyebutkan, keputusan tersebut diambil setelah berkonsultasi dengan komite eksekutif, dewan revolusi, dewan konsultatif, pejabat provinsi dan kepala staf Tentara Pembebasan Nasional. Mereka juga mengakui dan menghormati batas-batas wilayah dengan negara tetangga. Tertulis pula komitmen mereka untuk terlibat penuh dalam piagam PBB.
Kelompok tersebut berjanji untuk menjaga keamanan dan membangun gedung lembaga pemerintahan. Mereka berharap negara Azawad menjadi negara demokrasi yang mandiri.
MNLA menyerukan agar komunitas internasional segera mengakui berdirinya negara Azawad. Mereka akan mengelola negara Azawad hingga dilakukan penunjukan otoritas nasional.