Ahad 08 Apr 2012 22:21 WIB

Militer Pakistan Berharap 124 Tentara yang Terkubur Salju Bisa Diselamatkan

Rep: Lingga Permesti/ Red: Heri Ruslan
Tentara Pakistan mengangkut suplai logistik di kawasan pegunungan dengan ketinggian 2400 meter dekat perbatasan dengan India.   (Foto file).
Foto: Anja Niedringhaus/AP
Tentara Pakistan mengangkut suplai logistik di kawasan pegunungan dengan ketinggian 2400 meter dekat perbatasan dengan India. (Foto file).

REPUBLIKA.CO.ID,  ISLAMABAD — Militer Pakistan berharap keajaiban tim penyelamat dapat menemukan 124 tentara dan 11 warga sipil yang terkena longsoran salju, Sabtu (7/4) malam.

"Mari berharap keajaiban," kata seorang pejabat militer yang tak disebut namanya kepada Reuters, Ahad (8/4).

Sebelumnya, longsor menerpa sebuah kamp tentara Pakistan di daerah Himalaya yang terpencil di dekat perbatasan dengan India pada Sabtu (7/4). Longsor mengubur lebih dari 135 orang termasuk 124 tentara dan 11 warga sipil yang bekerja disana. Televisi pemerintah menunjukkan peluang korban untuk bertahan hidup sangat kecil.

Juru bicara militer Mayor Jenderal Athar Abbas militer mengungkapkan, longsor meliputi area seluas satu kilometer. Menurut keterangan militer, 17 jam kemudian belum ada tanda-tanda orang yang selamat. Para korban terkubur dalam salju sedalam 25 meter.

Kamp tentara bernama Markas Batalion Infantri 6 Northern Light telah berdiri selama 20 tahun dan belum pernah ada bencana alam seperti itu.

Regu penyelamat terpaksa menunda pencarian mereka pada Sabtu karena kondisi cuaca yang buruk dan gelap. “Cuaca gelap dan buruk memaksa kami menghentikan proses penyelamatan. Kami akan melanjutkan pagi hari,”kata seorang pejabat keamanan kepada AFP.

Lebih dari 150 tentara, anjing pelacak, serta dibantu oleh helicopter dikerahkan untuk mencari korban di bawah salju tebal.Tim dokter dan paramedis juga dikerahkan ke daerah dimana suhu menurun ke minus 70 derajat Celcius. Seorang pejabat keamanan mengatakan tim penyelamat berhasil mengangkut beberapa mesin berat ke daaerah tersebut.

Abbas mengatakan kepada AFP, meskipun jam pencarian bertentangan dengan laporan media local, tidak ada mayat atau korban telah ditemukan. “Masih terlalu dini untuk mengatakan apa-apa,”jawabnya ketika ditanya tentang kemungkinan korban hidup setelah terkubur lebih dari 12 jam.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement