Senin 09 Apr 2012 12:23 WIB

Al-Muwaththa, Kitab Hadis Sahih Imam Malik (3)

Rep: Syahruddin El-Fikri/ Red: Chairul Akhmad
Kitab (ilustrasi)
Foto: Wordpress.com
Kitab (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, Sebagaimana kitab hadis lainnya yang tak luput dari hadis-hadis mursal ataupun maukuf. Apalagi, kitab Al-Muwaththa sendiri secara jelas tak hanya memuat riwayat orang lain, tetapi juga pendapat pribadi sang penulis.

Oleh karena itu, jelas Al-Hafidz Shalah Ad-Din Al-Alai, status perawi yang dinukil oleh Imam Malik dalam kitab Al-Muwaththa cukup beragam. Jika dijumlah, rawi rijal (kuat hafalan) yang dirujuk dan disebutkan secara jelas oleh Imam Malik dalam kitab ini sebanyak 95 periwayat laki-laki.

Sedangkan jumlah sahabat yang menjadi perawi utama (rawi al-a’la) berjumlah 85 sahabat. Terdapat juga para shahabiyah para ahli hadis dari kalangan sahabat perempuan. Meski tak sebanyak perawi laki-laki, jumlahnya relatif banyak. Tak kurang dari 23 sahabat perempuan.

Sedangkan perawi dari kalangan tabi'in berjumlah 48 laki-laki. Keseluruhannya berasal dari Madinah, kecuali sejumlah perawi, seperti Abu Zubair, Hamid Ath-Thawil, ‘Atha’ bin Abdullah, Abdul Karim, dan Ibrahim bin Abi Ablah. Secara berurutan, kelima nama tersebut berasal dari Makkah, Bashrah, Khurasan, Jazirah, dan Damaskus.

Mayoritas ulama menyepakati bahwa Al-Muwaththa merupakan kitab hadis sahih pertama yang ditulis berdasarkan bab per bab. Keistimewan ini menarik perhatian sejumlah kalangan untuk mengarang kitab pensyarah yang memberikan uraian dan penjelasan bahasan-bahasan yang tertuang di dalam Al-Muwaththa.

Di antara kitab-kitab syarah Al-Muwaththa yang terkenal adalah At-Tamhid dan Al-Istidzkar karya Abi Umar bin Abd Al Barr An-Namiri Al-Qurthubi, Al-Muqtabas karangan Al-Balthayusi, Al-Qabas karya Abu Bakar Ibn Al-Arabi, dan Kasyf Al-Mugaththi fi Syarh Al-Muwaththa yang ditulis oleh Imam As-Suyuthi.

Meskipun bukan terbilang sebagai orang yang pertama kali menulis kitab hadis berdasarkan bab per bab, Al-Muwaththa dianggap sebagai karya terpopuler dibandingkan karya serupa ulama semasanya.

Di antara tokoh yang pernah menulis kitab hadis selain Malik yang menggunakan metode tabwib adalah Ibnu Juraih di Makkah; Ar-Rabi’ bin Shabih, Said bin Abi Arubah, dan Hamad bin salamah di Bashrah; Sufyan Ats-Tsauri di Kuffah; dan Al-Awza’i di Syam.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini

Tahu gak? kalau ada program resmi yang bisa bantu modal usaha.

1 of 8
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement