Jumat 13 Apr 2012 06:12 WIB

Perundingan Nuklir Iran dan Barat Dinilai Sangat Sensitif

fasilitas nuklir Iran
Foto: frontpagemag.com
fasilitas nuklir Iran

REPUBLIKA.CO.ID, Mantan Menteri Luar Negeri Jerman, Joschka Fischer menilai perundingan nuklir antara Iran dan Kelompok 5+1 mendatang sangat menentukan.

Dalam artikelnya yang dirilis Koran Süddeutsche Zeitung, cetakan Jerman edisi Kamis (12/4) menilai perundingan antara Iran dan Barat kali ini sangat sensitif. Demikian dilaporkan IRNA.

Babak baru perundingan nuklir antara Iran dan Kelompok 5+1 setelah mengalami kevakuman yang cukup lama dijadwalkan akan digelar pada 14 April di Istanbul, Turki.

Mantan menlu Jerman ini di artikelnya seraya mengisyaratkan ketidakjelasan hasil dari perundingan penting dan sensitif ini menulis, tidak ada yang mengetahui apakan kedua pihak kali ini akan mencapai solusi tertentu atau tidak. Namun yang jelas perundingan kali ini lebih penting dan sensitif di banding perundingan sebelumnya.

Fischer dalam artikelnya juga mengisyaratkan lawatan Perdana Menteri Turki, Recep Tayyip Erdogan ke Iran setelah bertemu dengan Presiden AS, Barack Obama di Seoul, Korsel. "Sepertinya AS berusaha menggalang komunikasi dengan para pemimpin Iran mengingat sensitifitas kondisi yang ada,"ungkap Fischer.

Di akhir artikelnya Fischer menulis, poin penting dan yang membawa harapan adalah kedua pihak menyadari sepenuhnya pentingnya kondisi saat ini dan hal ini dapat membantu bagi perundingan yang serius serta upaya menyepakati satu solusi sejati.

sumber : IRIB/IRNA
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement