REPUBLIKA.CO.ID, Kita tidak sedang berbicara masalah FO atau Distro. Tema "Mari Menjahit" ini saya angkat karena kata nasihat, ya kata nasihat. Kata ini diambil dari akar kata nashaha, yang berarti menjahit atau menambal pakaian yang sobek. Maka orang yang mau menerima nasihat pada hakikatnya adalah orang yang siap ditambal lubang kekurangannya atau dijahit dan ditutup sobekan kesalahan pada dirinya.
Begitu pentingnya nasihat hingga Rasullullah SAW bersabda, “Agama itu adalah nasihat. ”Kami (para sahabat) bertanya, “untuk siapa wahai Rasulullah?”. Beliau menjawab, “untuk Allah, kitab-Nya, Rasul-Nya, untuk pemimpin umat Islam, dan bagi seluruh umat Islam.” (HR Muslim).
Memberi dan menerima nasihat memang berlaku untuk segenap manusia, siapapun orangnya, apapun pekerjaannya tanpa terkecuali. Nasihat yang berdasarkan Allah dan Rasul-Nya, berlaku untuk para pemimpin khususnya dan masyarakat pada umumnya.
Setiap manusia tidak akan lepas dari kesalahan baik yang disengaja maupun tidak, oleh karena itu selain toleransi tetapi juga sistem kontrol kolektiflah yang harus dibangun dalam kontek supaya saling mengingatkan.
Dalam surat Al-‘Ashr (QS 103 : 1-3) Allah SWT berfirman, “Demi masa. Sesungguhnya manusia itu dalam keadaan merugi, kecuali orang-orang yang beriman, beramal shaleh, dan mereka yang saling mengingatkan tentang kebenaran dan saling mengingatkan dalam kesabaran.”
Surah ini menegaskan bahwa saling mengingatkan adalah upaya dakwah yang menjadi kewajiban setiap individu dalam kehidupan bermasyarakat. Memang menerima nasihat, saran dan teguran tidaklah mudah, karena di samping rasa malu, kekurangannya terlihat orang banyak, juga disertai perasaan gengsi jaga wibawa. Padahal dengan begitu pastilah sobekan kekurangannya semakin lebar dan membesar.
Mudah-mudahan kita termasuk orang-orang yang berani menerima nasihat dan sekaligus berani memberi nasihat, agar sobekan-sobekan kekurangan kita dapat tertutupi dengan jahitan nasihat setiap harinya, Insya Allah Mari Menjahit!
Tidaklah lebih baik dari yang berbicara ataupun yang mendengarkan, karena yang lebih baik disisi ALLAH adalah yang mengamalkannya.
Ustaz Erick Yusuf: Pemrakarsa Training iHAQi (Integrated Human Quotient)
Twitter: @erickyusuf