Ahad 06 May 2012 20:07 WIB

Kekalahan Ahmadinejad tak Pengaruhi Kebijakan Anti-Barat

Rep: Umi Lailatul/ Red: Hafidz Muftisany
Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad saat berpidato di fasilitas pengayaan nuklir di kota Natanz.  (Foto file)
Foto: Hasan Sarbakhshian/AP
Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad saat berpidato di fasilitas pengayaan nuklir di kota Natanz. (Foto file)

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Hasil pemilu putaran kedua Iran diyakini tak akan merubah kebijakan terhadap Negara asing dan program nuklir Iran. Namun ini dapat mempengaruhi isu-isu dan kebijakan ekonomi menjelang pemilihan pengganti Ahmadinejad.

Hasil penelitian menunjukkan Ahmadinejad akan menghadapi parlemen yang lebih agresif di sisa waktu kedua masa jabatannya yang akan berakhir pada Agustus 2013.

"Pemungutan suara putaran kedua ini mendukung sistem pemerintah dalam menghadapi AS dan sekutunya terkait program nuklir Iran.

Pemungutan suara kali ini juga menunjukkan peningkatan ketegangan antara Ahmadinejad dan lawan-lawannya di parlemen’’ kata Ali Reza Khamesian, pengamat politik Iran.

Khamesian mengatakan Ahmadinejad sosoknya akan memudar secara bertahap di panggung politik Iran tapi masih bisa berkonflik dengan parlemen.

‘’Ahmadinejad adalah pihak yang kalah. Jadi, dia akan mencoba untuk menciptakan ketegangan dengan harapan mendapatkan konsesi’’ kata Khamesian.

Seperti diketahui, parlemen dan Ahmadinejad berselisih tentang upaya  pemangkasan subsidi pangan dan energi.

Presiden mendukung pemotongan anggaran untuk subsidi Tujuannya untuk meningkatkan perekonomian Iran. Langkah ini telah diterapkan mulai Desember 2010.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement