Jumat 11 May 2012 08:18 WIB

Israel Merajalela, PBB tak Berdaya?

PBB
PBB

REPUBLIKA.CO.ID, Warga Palestina yang tinggal di Ramallah, Tepi Barat pada Rabu (9/5) menggelar demonstrasi di depan kantor PBB di kota tersebut guna menuntut Sekjen PBB, Ban Ki-moon, menindaklanjuti masalah tahanan Palestina yang mendekam di penjara-penjara rezim Zionis Israel.

Pengunjuk rasa menyatakan bahwa kondisi fisik para tahanan yang melakukan mogok makan di penjara Zionis sangat memprihatinkan. Mereka sejak tanggal 17 April bertepatan dengan "Hari Tahanan Palestina" menggelar mogok makan terbuka memprotes kondisi buruk di penjara, seperti penyiksaan, penolakan kunjungan keluarga, dan sel isolasi.

Yasser Saleh, seorang aktivis Palestina, menegaskan bahwa PBB harus menjalankan tugasnya untuk menyelesaikan masalah tahanan Palestina. Saat ini, langkah brutal Israel terhadap tahanan yang melakukan mogok makan telah mengancam nyawa para tahanan.

Meski rakyat Palestina  dan opini publik menuntut keputusan tegas dan serius dari PBB untuk membantu tahanan Palestina dan juga mengupayakan pembebasan mereka dari cengkeraman Israel, namun PBB terus bersikap pasif terhadap kejahatan yang dilakukan rezim Zionis.

Sekjen PBB, Ban Ki-moon pada Rabu menegaskan bahwa tahanan Palestina harus dibebaskan dari penjara Israel. Ban menambahkan, harus ada penanganan serius terhadap kondisi tahanan Palestina, khususnya tahanan yang melakukan mogok makan. Selain itu, Sekjen PBB juga memperingatkan rezim Zionis terkait kondisi kritis para tahanan.

Meskipun pernyataan itu keluar dari mulut pejabat PBB, namun amat disayangkan bahwa pernyataan Sekjen PBB tersebut tidak direalisasikan dan hanya terbatas pada statemen saja. Bahkan komentar Ban dalam mereaksi kejahatan Israel cenderung terlambat.

Sikap pasif PBB terhadap kebrutalan rezim Zionis dan dukungan luas negara-negara Barat kepada rezim ini menyebabkan Israel semakin berani melanjutkan kejahatannnya, bahkan Tel Aviv semakin brutal dalam meningkatkan kejahatannya.

Kondisi itu juga menyebabkan kekhawatiran bagi pelapor khusus HAM PBB. Richard Falk, pelapor khusus Dewan HAM PBB menyatakan bahwa kejahatan rezim Zionis yang terus berlanjut terhadap tahanan Palestina sangat menakutkan.

Sebenarnya, para pejabat PBB menyadari kejahatan mengerikan Israel terhadap tahanan Palestina dan bahkan mengakuinya. Namun organisasi internasional tersebut tidak mengambil tindakan serius untuk membebaskan para tahanan.

Tidak adanya tindakan serius PBB untuk menghentikan kejahatan Israel menyebabkan kondisi fisik para tahanan semakin kritis. Hal itulah yang mendorong rakyat Palestina dan opini publik memprotes sikap PBB. Sementara, sikap Ban Ki-moon yang lamban tidak akan dapat membantu mengakhiri tragedi kemanusian di Palestina.

sumber : IRIB/IRNA
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement