REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Nidia Zuraya
Setelah dikeluarkan dari LA Galaxy, Xavier kesulitan mencari klub sehingga ia pun otomatis tidak lagi merumput di lapangan hijau. Hal tersebut tentu saja membuat hidupnya makin terpuruk. Dalam keadaan terpuruk, Xavier mengaku menemukan kenyamanan dalam Islam. Dia pun akhirnya memutuskan untuk mempelajari Islam.
''Pada saat-saat sedih, saya telah menemukan kenyamanan dalam Islam. Perlahan-lahan, saya belajar agama yang mengedepankan perdamaian, kesetaraan, kebebasan dan harapan ini,'' paparnya seperti dilansir laman berita olahraga goal.com.
Pada tanggal 23 Desember 2009, dalam sebuah konferensi pers yang digelar di stadion Ras Al Khaimah di Uni Emirat Arab, Xavier mengumumkan perihal keislamannya dan nama barunya, Faisal Xavier. Dalam konferensi pers tersebut, ia juga mengumumkan perihal pengunduran dirinya dari lapangan hijau untuk selamanya.
''Ini perpisahan emosional dan saya berharap untuk ikut serta dalam sesuatu yang sangat memuaskan dalam babak baru hidup saya,'' kata pria yang lebih memilih menggunakan nama Faisal.
Ia tidak bercerita lebih panjang mengenai bagaimana dirinya mempelajari Islam. Ia hanya berterima kasih kepada keluarga besar Kerajaan Uni Emirat Arab. ''Mereka memeluk saya dan membuat saya merasa istimewa.'' Interaksinya dengan keluarga kerajaan Uni Emirat Arab semakin membuka matanya dalam menilai Islam.
Keputusannya ini menjadi berita besar di berbagai media massa dunia. Meski berat harus meninggalkan dunia yang telah memberinya limpahan materi dan ketenaran, Faisal mengaku ikhlas. Ia pun merasa berutang budi karena hidupnya sekarang yang boleh dikatakan berhasil.
Apalagi, setelah pindah agama dan menjadi seorang Muslim, Faisal belajar banyak hal tentang kepedulian, perhatian, dan empati kepada sesama. Menjadi seorang Muslim memebuat dirinya merasa lebih bermanfaat bagi kehidupan untuk sesama.
Setelah tidak lagi bermain bola, Xavier kini mengisi hidupnya dengan melakukan berbagai kegiatan amal serta aktif di berbagai kegiatan kemanusiaan. Salah satunya dengan ikut ambil bagian dalam proyek-proyek kemanusiaan di bawah naungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang akan bermanfaat bagi kehidupan jutaan orang di Afrika. Disamping ia juga bekerja dalam industri film Amerika Serikat (AS).