Sabtu 19 May 2012 00:32 WIB

Benzema: di Lapangan Musuh, di Luar Lapangan Saudara

Rep: Erik Purnama Putra/ Red: Taufik Rachman
Karim Benzema
Karim Benzema

REPUBLIKA.CO.ID,MADRID — Merujuk jejak keluarga dan masa kecil Benzema, dia termasuk generasi ketiga dari keluarga Benzema di Aljazair, negara tempat pemain Muslim, Zinedina Zidane, berasal.

Ketika terjadi eksodus bangsa dunia ketiga ke Eropa pada 1950-an, keluarga Benzema memilih hijrah ke Prancis untuk mencari penghidupan lebih baik. Kakeknya bernama, Da Lakehal Benzema, awalnya tinggal di Desa Tighzert, sebelah utara Kota Beni Djelil, Aljazair.

Pamannya adalah seorang imam salah satu masjid di sebuah Desa di Jlil Ath. Mereka dikenal sebagai keluarga muslim yang taat. Di rumahnya semua orang menghormati rukun Islam. Ajaran itu hingga kini dipraktikkan Benzema saat akan mengawali pertandingan. Dia selalu menengadahkan tangan ke atas tanda berdoa untuk meminta dukungan spiritual.

Kepribadian Benzema sebagai seorang Muslim juga terlihat di luar lapangan. Meski Madrid dan Barcelona adalah rival abadi, tapi ketika bek klub Katalan, Eric Abidal harus menjalani operasi transpalasi hati, dia tidak lupa mendoakannya.

Benzema berharap kompatriotnya di timnas Les Blues lekas pulih dan merumput kembali di lapangan. “Saya harap ini tidak terlalu serius. Dia sudah seperti saudara untuk saya,” kata Benzema dikutip laman resmi Barcelona.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement