REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pendukung Klub Persija Jakarta terancam tidak dapat menyaksikan tim kesayangannya berlaga di kota asalnya setelah polisi mempertimbangkan pemindahan gelaran pertandingan klub berjuluk macan Kemayoran itu ke luar kota.
Pernyataan polisi tersebut berangkat dari tragedi berdarah yang menewaskan tiga penonton di Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Minggu (27/5).
Sekretaris Jenderal The Jakmania, Richard Achmad Supriyanto, menyatakan kesiapannya untuk tidak dapat mendukung tim kesayangannya bertanding lantaran laga Persija Jakarta akan digelar di luar kota. Menurut dia, seluruh pendukung klub Macan Kemayoran harus menerima konsekuensi yang ditimbulkan dari perisitwa yang menewaskan tiga orang dan melukai lima lainnya.
"Kami harus siap. Dua musim lalu saja yakni, periode 2009-2010, pertandingan Persija juga tanpa suporter," tutur Richard di Mapolda Metro Jaya.
Lebih lanjut, Richard menuturkan, sejauh ini, dirinya tidak mengetahui penyebab tragedi yang mengerikan di GBK itu. Menurut dia, kejadian terjadi di luar stadion sekitar pukul 18.30 WIB. Pada saat itu, ungkap dia, dirinya masih berada di stadion.
"Namun demikian, kami telah menyampaikan apa-apa yang kami ketahui ke polisi," ucap Richard usai menjalani rapat koordinasi di Mapolda Metro Jaya.
Richard menambahkan, agar kejadian serupa tidak terulang lagi, Kelompok pendukung The Jakmania akan mengevaluasi kinerja dan melakukan introspeksi diri. Selain itu, dia mengatakan, seluruh suporter akan menjalani pembinaan yang tepat untuk mewujudkan kelompok pendukung sepak bola yang baik.
Richard pun mengaku, sebenarnya, koordinasi antara pendukung Persija Jakarta dan Persib Bandung berjalan sangat baik. Richard menyatakan, dirinya kerapkali berkomunikasi dengan pendukung klub berjuluk Maung Bandung tersebut.
"Yang atas-atasnya baik, tapi yang ribut itu yang bawah-bawahnya," ungkap Richard.