REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menyatakan prihatin atas kematian seorang Bonek Mania, Purwo Edi Utomo, yang terinjak-injak di Stadion Gelora 10 Nopember Surabaya usai pertandingan Persebaya melawan Persija.
"Kami sangat prihatin dengan peristiwa ini. Kenapa sampai timbul korban? Semoga ini tidak terjadi lagi," ujar Tri Rismaharini ketika mendatangi korban di kamar jenazah RSU dr. Soetomo Surabaya, Minggu malam.
Korban warga Babadan Rukun VI/3 Surabaya. Pelajar masih duduk kelas III SMK Negeri 5 Surabaya. Saat ini, korban tewas masih divisum oleh tim dokter dan tim identifikasi Satreskrim Polrestabes Surabaya. Keluarga korban juga masih menunggui di kamar jenazah.
Korban merupakan anak tunggal pasangan Yudianto dan Ratna Susilowati.
Menurut paman korban, Setyo Waluyo, semasa hidup korban dikenal pendiam dan tidak banyak tingkah. Bahkan setiap pergi, korban selalu pamit ke orang tuanya.
Wali Kota juga berpesan kepada semua pihak untuk saling menahan diri dan tidak mudah terpancing dengan adanya kejadian ini.
Ia mengatakan lebih baik menunggu hasil visum dari tim dokter yang sampai saat ini masih dilakukan.
"Semua harus bisa menahan diri dan jangan sampai terpancing. Sebab kalau tidak, imbasnya akan meluas dan kita semua tidak ingin hal itu terjadi," tutur Risma.
Kepada keluarga korban, Wali Kota mengucapkan belasungkawa. Dia juga berusaha menenangkan kesedihan keluarga korban.
"Semoga keluarga yang ditinggalkan tetap sabar dan tabah menghadapi cobaan ini," kata mantan Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan tersebut.
Kericuhan antara suporter Persebaya dan polisi pecah ketika pertandingan telah berakhir. Konsentrasi kericuhan terjadi di tribun ekonomi sisi selatan. Polisi beberapa kali menembakkan gas air mata untuk menghalau massa.
Ratusan bonek lantas berebut turun ke pintu keluar. Tak sedikit dari mereka terjepit, baik perempuan maupun anak-anak. Tidak hanya itu saja, puluhan bonek harus mendapat perawatan medis dan sebuah mobil patroli milik Sabhara Polrestabes Surabaya dirusak massa.