REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Militer Korea Utara mengancam meledakkan kantor-kantor media Korea Selatan. Bahkan mereka (Militer Korea Utara) mengklaim telah menetapkan titik koordinat beberapa kantor media di pusat kota Seoul dengan menempatkan unit-unit peluru kendali dan pasukan mereka.
Pernyataan itu menyebutkan nama-nama media Korea Selatan seperti surat kabar Chosun Ilbo dan JoongAng Ilbo dan sejumlah stasiun televisi seperti KBS, CBS, MBC serta SBS.
Ancaman ini dimunculkan Korut setelah pemerintah Korea Selatan dan media massa di Korea Selatan menggambarkan kehadiran 20.000 anak sekolah Korut dalam peringatan ulang tahun ke-66 Perhimpunan Anak Korea sebagai sebuah Propaganda.
Militer Korea Utara menuduh Presiden Korea Selatan Lee Myung-Bak menghasut peliputan dan menyerukan Myung-Bak meminta maaf guna mencegah terjadinya serangan itu.
"Kelompok Lee akan sepenuhnya bertanggung jawab untuk itu," sebut pihak Militer Korsel melalui kantor berita resmi Korut.
Sementara itu, Kementerian Unifikasi Korea Selatan yang menangani urusan luar negeri mengatakan, ancaman terbaru Pyongyang terbaru "benar-benar keluar dari jalur".
"Ini ... adalah tantangan yang signifikan dan provokasi terhadap kebebasan demokrasi," kata seorang juru bicara kementerian. "Kami menyikapi hal ini sangat serius dan mendesak Korea Utara segera menghentikan ancaman tersebut kepada media kami."
Pihak Korea Selatan sendiri segera memberikan pengamanan ketat di kantor-kantor media tersebut.